Solok, (InfoPublikSolok) – Tidak seperti hari biasanya, suasana kompleks perkantoran Balai Kota Solok tampak mencekam. Kobaran api, reruntuhan bangunan dan raungan sirene ambulance, pemadam kebakaran, dan mobil rescue membuat suasana Jum’at (27/5) pagi semakin menakutkan.
Selanjutnya ratusan insan kebencanaan Kota Solok terlihat sibuk melakukan penyelamatan dan evakuasi terhadap korban yang berjatuhan untuk segera ditangani secara darurat di dalam tenda posko masing-masing yang baru saja didirikan dalam waktu singkat itu.
Kejadian tersebut merupakan simulasi penanganan pasca kejadian bencana gempa bumi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Solok dalam menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional 2022. Kegiatan ini melibatkan stakeholders kebencanaan yang diikuti oleh Personil BPBD, Damkar, Dinkes, Dishub, Satpol PP, TNI, Polri, PMI, Tagana, Pramuka, WMI, ORARI, RAPI, IOF dan lainnya.
Sebelum simulasi evakuasi, telah dilaksanakan Apel Gabungan Kesiapsiagaan Bencana, yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra.
Setelah melakukan pemeriksaan pasukan apel kesiapsiagaan, Ramadhani menyampaikan apresiasi atas dedikasi insan kebencanaan Kota Solok dalam melakukan edukasi dan mitigasi bencana.
“Kota kita rawan bencana, baik itu banjir maupun gempa bumi, Kota Solok dilalui oleh jalur patahan Sumatera (sesar semangko), keadaan ini tentu mengharuskan kita untuk selalu dalam keadaan siap,” kata Wawako.
Ramadhani menekankan, dengan melakukan edukasi kepada masyarakat tentang kebencanaan, akan meningkatkan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana yang ada. Salah satunya melalui kegiatan simulasi evakuasi yang melibatkan semua pihak terkait melaksanakan kerjasama dalam wujud latihan kesiapsiagaan secara serentak.
“Pemerintah kota Solok akan selalu memberikan dukungan kepada insan bencana Kota Solok. Penanggulangan bencana tidak akan mampu dilakukan oleh pemerintah saja, harus secara bersama, termasuk masyarakat. Dari pengalaman peduli bencana selama ini, hampir semua pihak terlibat aktif,” ungkapnya.
Wawako meminta kepada peserta apel gabungan untuk selalu memberikan edukasi masyarakat, baik pra bencana, saat bencana (tanggap darurat) dan pasca bencana. Kesiapsiagaan bencana perlu dibangun sejak dini dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga karena kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana menentukan besar kecilnya risiko dan dampak bencana yang akan diterima.
Di akhir sambutannya, Ramadhani mengingatkan agar sumber daya kebencanaan selalu terawat dan siap pakai ketika ada kejadian. “Tetap disiplin dan mengelola sumber daya yang ada, jaga peralatan kebencanaan, dan selalu kondisikan dalam keadaan siap pakai,” tutup Wawako
Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2022 mengusung tema “Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana”. Pesan utama yang dibawa adalah “Siap untuk Selamat”, artinya masyarakat siap untuk selamat dan petugas penyelamat siap untuk menyelamatkan.
BNPB telah menginisiasikan Hari Kesiapsiagaan Bencana sejak tahun 2017 yang tujuannya adalah untuk mengajak semua pihak meluangkan waktu satu hari untuk melakukan latihan kesiapsiagaan secara serentak.
Adanya Hari Kesiapsiagaan Bencana diharapkan bisa membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan, guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju masyarakat tangguh bencana yang memilki arti masyarakat yang aman dari bencana. (sfg)
Tags:Related Posts
Peresmian Tugu Latsitardanus XLIII Tahun 2023 Kota Solok
Peserta Latsitardanus XLIII Memasak “Randang” Solok dan Makan Baronjin
Anggota DPR RI Darul Siska Tinjau Pembangunan GOR H Marah Adin
Pemerintah Ajak Pemda Perkuat Layanan Publik Berbasis Digital
Wako Zul Elfian Umar Gelar Jamuan Makan Malam bagi Peserta Latsitardanus LXIII