Info Publik Solok

Media Informasi Masyarakat Kota Solok

5 Desember 2023

Buka Pelatihan DLA, Kominfo Siapkan 300 Kursi untuk Jadi Pemimpin Digital

Buka Pelatihan DLA, Kominfo Siapkan 300 Kursi untuk Jadi Pemimpin Digital

Jakarta, (InfoPublikSolok) – Program Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) telah dibuka sejak 19 Agustus 2021. Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan kesempatan kepada 300 pimpinan sektor publik dan swasta mengikuti pelatihan untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin digital andal di bidang teknologi digital.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto menyatakan target peserta dari program DLA mencakup pimpinan dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, legislatif hingga perusahaan swasta.

“Ini targetnya adalah 300 orang pimpinan dari seluruh wilayah Indonesia dan seluruh lembaga pemerintahan, baik di pusat, daerah, maupun di perusahaan-perusahaan BUMN, BUMD dan akademisi,” ujarnya dalam Program Prime Talk Metro TV, Mencetak Para Pemimpin Digital, secara virtual dari Jakarta, Rabu (25/08/2021) malam.

Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo menjelaskan, DLA merupakan program pelatihan untuk peningkatan kapasitas digital bagi para pemimpin di Indonesia.

“Program ini adalah bagian dari pengembangan SDM digital yang menjadi salah satu arahan presiden untuk mengakselerasi transformasi digital dalam menghadapi revolusi industri 4.0,” jelasnya.

Menurut Kabalitbang SDM Hary Budiarto, pandemi Covid-19 di Indonesia memaksa semua sektor menggunakan perangkat dan media digital, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.

“Maka itu diperlukan pimpinan yang paham tentang infrastruktur digital, tentang tata kelola digital atau yang biasa disebut sebagai IT Governance, kebijakan digital atau yang disebut sebagai IT Policy, dan keamanan digital yang biasa disebut sebagai IT Security,” tandasnya.

Wawasan Internasional

Bekerjasama dengan empat perguruan tinggi ternama di dunia, yakni National University of Singapore (NUS), Tsinghua University, Harvard University dan University of Oxford. Kementerian Kominfo berharap peserta DLA nantinya diharapkan menjadi pimpinan yang mendapatkan wawasan secara internasional di bidang teknologi digital.

“Wawasan internasional adalah untuk melihat bagaimana penerapan transformasi digital secara ideal itu seperti apa,” ujar Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo.

Menurut Hary Budiarto, tahap pendaftaran pada batch I akan ditutup tanggal 27 Agustus 2021 untuk pelatihan bersama National University of Singapore, Tsinghua University dan Harvard University. Sedangkan bersama University of Oxford rencananya akan dibuka pada batch II.

“Jadi untuk masing-masing pelatihan ini kuotanya adalah sekitar 30 dan saat ini kita sudah menerima pendaftaran sekitar 100-an, dan Pak Menteri (Menkominfo Johnny G. Plate) sudah berkirim surat kepada berbagai pimpinan lembaga, gubernur, walikota, bupati dan pimpinan-pimpinan perusahaan untuk bisa mengikuti program ini,” jelasnya.

Untuk persayaratan peserta, Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo menjelaskan bahwa pelatihan bersama University of Oxford dan Harvard University syarat utamanya memiliki TOEFL. Sedangkan untuk Tsinghua University dan NUS disediakan translator yang nanti bisa diikuti oleh para pimpinan seperti eselon II di K/L, para rektor, dekan dan peserta lainnya.

“Jadi seleksi yang ada kita sudah membuat persyaratan-persyaratan dan itu kita utamakan yang memenuhi persyaratan. Kemudian kita masukkan ke cadangan bagi mereka yang persyaratannya kurang, tapi kalau kuota ternyata masih ada, maka akan kita masukkan ke dalam batch yang kedua atau batch ketiga dan sebagainya,” tandasnya.

Pembekalan

Menurut Kabalitbang SDM Hary Budiarto, hari pertama pelaksanaan pelatihan peserta akan berikan pembekalan masing-masing dari Lembaga Ketahanan Nasional, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Siber dan Sandi Negara, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, serta dari Kementerian Kominfo mengenai perundang-undangan sektor komunikasi dan informatika yang berlaku di Indonesia.

“Setelah kita memberikan pembekalan kepada para peserta, maka para peserta kita akan bagi sesuai dengan apa yang mereka dapatkan. Misalnya kalau mereka memilih Nasional University of Singapore, maka akan diajarkan tentang smart city di bidangnya,” ujarnya.

Demikian halnya jika peserta memilih Tsinghua University, tema pelatihan yang diberikan tentang digital transformasi khususnya untuk digital bisnis. Sedangkan bersama Harvard University mengenai innovating public policy dan service.

“Kemudian untuk Oxford University ini akan diajarkan tentang leading smart policy desain, yang khusus untuk topik-topik sektor law aproach to economi in impact,” jelas Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo.

Menurut Kabalitbang SDM Hary Budiarto, dari masing-masing tema pelatihan tersebut secara spesifik akan diajarkan tentang digital innovation, artificial intelligence, leadership dan smart nation, tourism yang dikemas dalam aspek digital, agriculture, serta financial and data managing khusus untuk data privacy dan security.

“Jadi nanti mereka akan diajarkan secara general, kemudian mereka memilih yang spesifik misalnya untuk yang smart city, agriculture, digital bussines, dan lain-lain,” tandasnya.

Agar menjaring peserta dari daerah hingga perusahaan swasta, Kementerian Kominfo gencar melakukan sosialisasi yang bekerja sama dengan balai atau UPT di masing-masing daerah..

“Mereka kita minta untuk melakukan semacam webinar dan sebagainya, dan ketemu langsung kepada pemerintah daerah, komunitas untuk mereka bisa ikut menjelaskan program Digital Leadership Academy ini,” papar Hary Budiarto.

Selain itu, Kementerian Kominfo juga melakukan kerjasama dengan 93 mitra perguruan tinggi di seluruh Indonesia dengan mengirimkan surat untuk ikut ambil bagian dalam program tersebut.

“Kita beritahukan bahwa ada pelatihan untuk leadership digital, sehingga mereka bisa memanfaatkan ini dan semuanya gratis,” jelas Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo.

Jakarta, Kominfo – Program Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) telah dibuka sejak 19 Agustus 2021. Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan kesempatan kepada 300 pimpinan sektor publik dan swasta mengikuti pelatihan untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin digital andal di bidang teknologi digital.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto menyatakan target peserta dari program DLA mencakup pimpinan dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, legislatif hingga perusahaan swasta.

“Ini targetnya adalah 300 orang pimpinan dari seluruh wilayah Indonesia dan seluruh lembaga pemerintahan, baik di pusat, daerah, maupun di perusahaan-perusahaan BUMN, BUMD dan akademisi,” ujarnya dalam Program Prime Talk Metro TV, Mencetak Para Pemimpin Digital, secara virtual dari Jakarta, Rabu (25/08/2021) malam.

Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo menjelaskan, DLA merupakan program pelatihan untuk peningkatan kapasitas digital bagi para pemimpin di Indonesia.

“Program ini adalah bagian dari pengembangan SDM digital yang menjadi salah satu arahan presiden untuk mengakselerasi transformasi digital dalam menghadapi revolusi industri 4.0,” jelasnya.

Menurut Kabalitbang SDM Hary Budiarto, pandemi Covid-19 di Indonesia memaksa semua sektor menggunakan perangkat dan media digital, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.

“Maka itu diperlukan pimpinan yang paham tentang infrastruktur digital, tentang tata kelola digital atau yang biasa disebut sebagai IT Governance, kebijakan digital atau yang disebut sebagai IT Policy, dan keamanan digital yang biasa disebut sebagai IT Security,” tandasnya.

Wawasan Internasional

Bekerjasama dengan empat perguruan tinggi ternama di dunia, yakni National University of Singapore (NUS), Tsinghua University, Harvard University dan University of Oxford. Kementerian Kominfo berharap peserta DLA nantinya diharapkan menjadi pimpinan yang mendapatkan wawasan secara internasional di bidang teknologi digital.

“Wawasan internasional adalah untuk melihat bagaimana penerapan transformasi digital secara ideal itu seperti apa,” ujar Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo.

Menurut Hary Budiarto, tahap pendaftaran pada batch I akan ditutup tanggal 27 Agustus 2021 untuk pelatihan bersama National University of Singapore, Tsinghua University dan Harvard University. Sedangkan bersama University of Oxford rencananya akan dibuka pada batch II.

“Jadi untuk masing-masing pelatihan ini kuotanya adalah sekitar 30 dan saat ini kita sudah menerima pendaftaran sekitar 100-an, dan Pak Menteri (Menkominfo Johnny G. Plate) sudah berkirim surat kepada berbagai pimpinan lembaga, gubernur, walikota, bupati dan pimpinan-pimpinan perusahaan untuk bisa mengikuti program ini,” jelasnya.

Untuk persayaratan peserta, Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo menjelaskan bahwa pelatihan bersama University of Oxford dan Harvard University syarat utamanya memiliki TOEFL. Sedangkan untuk Tsinghua University dan NUS disediakan translator yang nanti bisa diikuti oleh para pimpinan seperti eselon II di K/L, para rektor, dekan dan peserta lainnya.

“Jadi seleksi yang ada kita sudah membuat persyaratan-persyaratan dan itu kita utamakan yang memenuhi persyaratan. Kemudian kita masukkan ke cadangan bagi mereka yang persyaratannya kurang, tapi kalau kuota ternyata masih ada, maka akan kita masukkan ke dalam batch yang kedua atau batch ketiga dan sebagainya,” tandasnya.

Pembekalan

Menurut Kabalitbang SDM Hary Budiarto, hari pertama pelaksanaan pelatihan peserta akan berikan pembekalan masing-masing dari Lembaga Ketahanan Nasional, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Siber dan Sandi Negara, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, serta dari Kementerian Kominfo mengenai perundang-undangan sektor komunikasi dan informatika yang berlaku di Indonesia.

“Setelah kita memberikan pembekalan kepada para peserta, maka para peserta kita akan bagi sesuai dengan apa yang mereka dapatkan. Misalnya kalau mereka memilih Nasional University of Singapore, maka akan diajarkan tentang smart city di bidangnya,” ujarnya.

Demikian halnya jika peserta memilih Tsinghua University, tema pelatihan yang diberikan tentang digital transformasi khususnya untuk digital bisnis. Sedangkan bersama Harvard University mengenai innovating public policy dan service.

“Kemudian untuk Oxford University ini akan diajarkan tentang leading smart policy desain, yang khusus untuk topik-topik sektor law aproach to economi in impact,” jelas Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo.

Menurut Kabalitbang SDM Hary Budiarto, dari masing-masing tema pelatihan tersebut secara spesifik akan diajarkan tentang digital innovation, artificial intelligence, leadership dan smart nation, tourism yang dikemas dalam aspek digital, agriculture, serta financial and data managing khusus untuk data privacy dan security.

“Jadi nanti mereka akan diajarkan secara general, kemudian mereka memilih yang spesifik misalnya untuk yang smart city, agriculture, digital bussines, dan lain-lain,” tandasnya.

Agar menjaring peserta dari daerah hingga perusahaan swasta, Kementerian Kominfo gencar melakukan sosialisasi yang bekerja sama dengan balai atau UPT di masing-masing daerah..

“Mereka kita minta untuk melakukan semacam webinar dan sebagainya, dan ketemu langsung kepada pemerintah daerah, komunitas untuk mereka bisa ikut menjelaskan program Digital Leadership Academy ini,” papar Hary Budiarto.

Selain itu, Kementerian Kominfo juga melakukan kerjasama dengan 93 mitra perguruan tinggi di seluruh Indonesia dengan mengirimkan surat untuk ikut ambil bagian dalam program tersebut.

“Kita beritahukan bahwa ada pelatihan untuk leadership digital, sehingga mereka bisa memanfaatkan ini dan semuanya gratis,” jelas Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo.

www.kominfo.go.id

 

Tags: , , , , , ,
banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.