Calon Jamaah Haji Kota Solok Ikuti Kegiatan Pengukuran Tingkat Kebugaran

Calon Jamaah Haji Kota Solok Ikuti Kegiatan Pengukuran Tingkat Kebugaran

Solok, (InfoPublikSolok) – Untuk memastikan kondisi kesehatan dan kebugaran para Calon Jamaah Haji (CJH) Kota Solok, Dinas Kesehatan Kota Solok melalui Seksi Pelayanan Kesehatan dan Seksi Kesjaor mengadakan kegiatan pengukuran kebugaran kepada Calon Jamaah Haji Kota Solok tahun 2023 di Lapangan Merdeka Kota Solok, Jumat (10/3).

Kegiatan ini penting dilakukan karena ibadah haji merupakan salah satu ibadah fisik yang memerlukan waktu cukup lama dan bertempat di luar negeri yang memiliki kondisi lingkungan yang berbeda dengan negara Indonesia, sehingga memerlukan kondisi tubuh yang bugar.

Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Ns. Elvi Rosanti, S.Kep, M.Kes mengatakan bahwa untuk mendapatkan kondisi tubuh yang bugar, Calon Jemaah Haji harus mempersiapkannya jauh-jauh hari dengan cara berlatih fisik atau berolahraga.

Pengukuran kebugaran CJH ini ditujukan untuk menentukan program latihan yang sesuai porsi atau kondisi fisik masing-masing CJH. Latihan fisik yang sesuai kondisi tubuh akan bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran.

“Setiap CJH yang mengikuti pengukuran kebugaran hari ini akan mengetahui kondisi tubuhnya, apakah tingkat kebugarannya dalam kategori baik, cukup, atau kurang. Berdasarkan hasil kondisi tersebut, tim dokter akan memberikan rekomendasi latihan fisik yang sesuai untuk masing-masing CJH,” tutur Elvi.

Kegiatan kebugaran yang dilakukan meliputi, diawali dengan senam pemanasan, pemeriksaan tekanan darah, selanjutnya pengukuran kebugaran dengan metode rockport.

Sub Koordinator Kesling Kesjaor Despa Wildawati, MKM mengatakan untuk metode pengukuran tingkat kebugaran jemaah haji yang digunakan adalah metode rockport atau metode Jalan 6 Menit. Metode tersebut direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk diterapkan dalam pengukuran tingkat kebugaran dikarenakan dapat dilakukan dengan murah, mudah, dan cepat.

Tes jalan rockport merupakan salah satu metode yang biasa dipakai untuk menilai kesanggupan kardiovaskuler saat beraktivitas fisik dengan mengestimasi kapasitas aerobik. Orang yang dites diminta berjalan secepat mungkin (sesuai kesanggupan) sejauh 1600 meter (1,6 km), lalu dihitung waktu tempuhnya (dalam menit) dan denyut nadinya dalam satu menit. Tes ini dapat dilakukan pada semua orang, baik pria maupun wanita, setelah dinyatakan aman untuk melakukannya oleh petugas kesehatan.

“Setiap calon jamaah haji diharapkan untuk dapat sehat jasmani dan rohaninya dalam keberangkatan ibadah haji, melalui kegiatan ini dapat mengukur tingkat kesehatan calon jamaah haji sesuai dengan arahan dari petugas, namun meskipun begitu tidak ada paksaan bagi CJH untuk melaksanakan sampai tuntas, semampunya saja,” jelasnya. (YA)

Tags: , ,