Solok, (MC Kota Solok) – Dinas Kesehatan Kota Solok gelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), di Aula Dinas Kesehatan setempat, Senin (20/11).
Acara dibuka Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok yang diwakili Kepala Bidang Pelayanan, Promosi dan Sumber Daya Kesehatan, Kabid PPSDK dr. Pepy Ledy Soffiany dengan narasumber Nel Rahmi dan Syaiful Pengelola Bidang Pelayanan Primer BPJS Kesehatan Cabang Solok.
Kasi Pelayanan Kesehatan Ns. Hartini, S. Kep, M. Biomed dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta Monev JKN ini terdiri dari Kepala Puskesmas se-Kota Solok beserta Kepala Tata Usaha, Dokter Puskesmas, Petugas P-Care dan Medical Record (MR) Puskesmas.
Kegiatan Monev ini bertujuan untuk membahas permasalahan-permasalahan dengan BPJS terutama tentang Anggaran non kapitasi pada Puskesmas Rawat Inap beserta kegiatan Inspekasi Visual Asam Asetat (IVA) dan Keluarga Berencana (KB), ujar Hartini.
Kabid PPSDK dr. Pepy Ledy Soffiany dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam kegiatan Monev ini ada beberapa hal penting yang akan kita bicarakan bersama dengan BPJS terutama tentang Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan (KBKP). Ada satu dari empat Puskesmas di Kota Solok yang telah berada di zona aman untuk KBKP ini yaitu Puskesmas Tanjung Paku, kedepannya kita harapkan keempat Puskesmas di Kota Solok ini berada dizona aman untuk KBKP ini, ujar dr. Pepy.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) sesuai dengan kesepakatan yang telah kita buat bersama, agar semua Puskesmas dapat menyelesaikan entry datanya di awal desember tahun 2017 ini, Tambahnya.
Sementara itu Nel Rahmi BPJS Cabang Solok menjelaskan tentang KBKP yang merupakan alat bantu bagi BPJS untuk memantau kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan tiga indikator : Contact Rate (angka kontak), Ratio rujukan non spesialistik dan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).
Kepala Puskesmas Tanjung Paku Khairun Nikmah, SKM, M.Kes dalam kesempatan ini menanyakan kepada BPJS tentang enrty Contact Rate ini, “Bagaimana mengatasi masyarakat tidak membawa kartu JKN nya ini dengan alasan lupa sehingga kami tidak bisa meng-entry kan data mereka sehingga mempengaruhi Contact Rate Puskesmas??”. Nel Rahmi mengatakan bahwa Untuk kedepannya fungsi Kartu Indonesia Sehat (KIS) akan sama dengan SIM dan KTP, jadi kemanapun pergi selalu dibawa kartu KIS nya ini, ujar Nel. (JTY).
Tags:
No Responses