Solok, (InfoPublikSolok) – Agar naskah kuno para leluhur tetap lestari, paradigma perpustakaan dalam bidang pelestarian harus bertransformasi dari yang hanya menyimpan dan merawat koleksi menjadi memberikan dan meluaskan akses informasi. Banyak hasil budaya para leluhur seperti manuskrip atau naskah yang kurang terawat dengan baik karena dilakukan ala kadarnya tanpa teknik yang tepat dan mengkibatkan usia naskah kuno tidak panjang seperti dimakan rengat, bahkan sebagian menjadi lapuk termakan usia.
Dalam hal itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok menggelar acara penyerahan hasil pendigitalisasian naskah kuno Surau Latiah yang dibuka oleh Wali Kota Solok diwakili Asisten III, Drs. H. Muhammad, MSi, dihadiri oleh dr. Pramono dari Fakultas Ilmu Budaya dan Humaniora Universitas Andalas (Unand) Padang beserta tim, serta ketua LKAM Kota Solok, Bundo Kanduang, perwakilan ahli waris Surau Latiah, ahli waris Surau Gudang dan ahli waris Surau Kuniang, dan tokoh masyarakat lainnya, bertempat di aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok, Rabu (19/08/2020).
Dalam laporannya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok, Wadirman, S.Pd, MM, mengatakan pendigitalisasian naskah Surau Latiah Kota Solok bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya dan Humaniora Universitas Andalas Padang dan dibiayai oleh Universitas tersebut dengan dana pengabdian masyarakat Universitas.
“Ini bertujuan untuk penyelamatan, menjaga fisik naskah serta memudahkan untuk memahami kandungan isi naskah,” sebut Wadiman.
Dalam pelestarian naskah kuno, pemerintah telah menetapkan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan untuk meningkatakan ketahanan budaya dan konstribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan. Dengan itu pemerintah dapat menetapkan naskah kuno diurutan kedua dari sepuluh objek pemajuan kebudayaan, sehingga tidak ada hambatan bagi kita untuk melestarikan dan mengembangkan khazanah naskah kuno yang telah ada di Kota Solok khususnya.
“Kegiatan ini berhasil menginspirasi sebuah film dokumenter tentang naskah Surau Latiah dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan telah diserahkan oleh Fakultas Ilmu Budaya dan Unand Padang kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok,” ungkap dr. Pramono.
Sementara Kabid Pengelolaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Dra. Weni Oktiarni, MM, menghimbau masyarakat Kota Solok yang menyimpan naskah kuno yang berkaitan dengan khsanah budaya kita, untuk dapat berpartisipasi dalam pelestarian naskah kuno di Kota Solok agar keberadaan Solok dimasa lalu tetap dilestarikan pada naskah tersebut dan informasi yang tersimpan dalam naskah tersebut bisa bermanfaat bagi kita bersama.
“Pelestarian dan pemanfaatan naskah kuno mutlak dilakukan, kalau kita tidak mau kehilangan rekam jejak dan warisan budaya yang penuh dengan kearifan lokal ini,” tambahnya.
Selanjutnya, Dra. Pidriati selaku Kasi Pengembangan Pengolahan dan Konservasi Koleks, menjelaskan, “Di era digital seperti saat ini, selain tantangan juga bisa diambil keuntungan karena masa lalu tidak untuk dilupakan atau ditenggelamkan. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah bagaimana caranya kebaikan dari masa lalu itu bisa diteruskan untuk hari ini dan masa yang akan datang. Naskah kuno sangat perlu sekali untuk kita selamatkan karena banyak nilai-nilai kebaikan yang terdapat di dalamnya di masa sekarang dan masa yang akan datang,” sebut Pidriati. (jij)
Tags:Related Posts
Panen Karya Pendidikan Guru Penggerak Kota Solok
Job Fair Kota Solok 2023, Simak Penjelasan dan Tipsnya Berikut Ini! #edisi3
Pengukuhan Guru Penggerak Angkatan 6 Kota Solok
Job Fair Kota Solok 2023, Simak Penjelasan dan Tipsnya Berikut Ini! #edisi2
Segera Hadir Job Fair Kota Solok 2023, Lima Hal Ini Harus Kamu Siapkan
No Responses