Solok, (InfoPublikSolok) Dinas Sosial Kota Solok melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) bagi Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kelurahan dan Tenaga Kesehatan Puskesmas, di Aula Dinas Sosial Kota Solok, Selasa, (27/3).
Bimtek tersebut, dibuka oleh Kepala Dinas Sosial Kota Solok, Dra. Hj. Rosavella YD, MM, dengan narasumber dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, RSUD Solok dan Rumah Sakit Jiwa Prof Dr HB Saanin Padang.
Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Solok, Drs. H. Usri dalam laporannya mengatakan, jumlah pendamping yang dilatih sebanyak 20 orang, yang berasal dari utusan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kelurahan dan Tenaga Kesehatan Puskesmas, yang dilaksanakan selama tiga hari kedepan.
“Adapun tujuan pelatihan tenaga pendamping ODGJ ini, banyaknya ditemukan orang gila (gangguan jiwa) baik yang ada di Kota Solok maupun yang datang dari daerah lain. Karena letak geografis Kota Solok dipersimpangan jalan dan ini menjadi tantangan tersendiri terutama dalam meningkatnya angka PMKS. Terhadap kasus ini, Dinas Sosial perlu tanggap karena orang gila itu juga Warga Negara Indonesia yang perlu diselamatkan,” pungkas Usri.
Sementara Hj. Rosavella YD, MM, dalam sambutannya mengatakan “Penyebab Gangguan Jiwa Bukan hanya dipengaruhi persoalan-persoalan yang menusuk perasaan yang sering dipendam karena keterbatasan namun juga permasalahan lainnya yang tidak dapat dipecahkan dengan baik dan tepat,” jelas Rosa. Kemudian rosa menambahkan kepada pendamping untuk dapat bekerja dengan ikhlas dalam memndampingi kliennya.
Bentoni Warman, SKM. M.Kes dari Rumah Sakit Jiwa Prof Dr HB Saanin Padang selaku narasumber menyampaikan dalam “Sebutan untuk orang yang mengalami gangguan jiwa bukan sakit tetapi karena ada gangguan. Gangguan kejiwaaan seseorang sudah pasti ada gejala-gejala sebelumnya. Kriteria orang yang sehat jiwanya antara lain: Merasa sehat dan bahagia, Bisa menghadapi tantangan kehidupan, Dapat menerima orang lain apa adanya dan Bersikap positif pada diri sendiri dan orang lain. Kita harus tetap menjaga kesehatan jiwa dan raga, karena kondisi kesehatan yang menurun akan berpengaruh pada perekonomian keluarga kita”, tangkas Toni.
Bentoni menekankan kepada pendamping bahwa “Pasien yang sudah sembuh tidak boleh dikucilkan, kita harus sering mengajak mereka untuk berkomunikasi. Karena komunikasi/ sapaan dari kita untuk mereka merupakan obat yang paling mujarab. Kader Kesehatan Jiwa juga bisa meminta dukungan dari masyarakat untuk dapat menghapus pandangan negatif terhadap keluarga penderita “, ungkapnya. (MR)
Tags:Related Posts
Dinas Kesehatan Kota Solok Lakukan Monev Pelaksanaan PIS PK
Forum Kota Sehat Kota Solok Adakan Pembinaan Pokja Kelurahan Sehat di IX Korong
Penilaian PKK Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2023
Kota Solok Dinilai Baik dalam Penilaian Aksi Konvergensi Penurunan Stunting
Persiapan Forum Komunikasi Kecamatan Sehat Menuju Kota Sehat