Penjelasan:
Beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisi klaim bahwa vaksin Corona yang beredar saat ini mengandung enzim Luciferase, secara spesifik disebut berada dalam vaksin Moderna. Dalam unggahan itu disebutkan, kandungan Luciferase dalam vaksin memiliki barcode sebagai alat pelacak manusia.
Dikutip dari kumparan.com, menurut daftar bahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), enzim Luciferase tidak ditemukan dalam vaksin Moderna atau vaksin Corona yang beredar saat ini. Luciferase adalah enzim yang menghasilkan cahaya dan ditemukan pada organisme seperti kunang-kunang dan mikroorganisme laut bercahaya. Mengutip laporan USA Today, enzim tersebut pernah digunakan dalam penelitian Covid-19 karena kemampuannya menghasilkan cahaya yang membantu peneliti melacak bagaimana virus dan vaksin berinteraksi dengan sel. Misalnya, para ilmuwan di University of Texas Medical Branch di Galveston menggunakan enzim Luciferase untuk mempercepat pengembangan vaksin dan pengujian diagnostik. Selain itu, klaim vaksin Corona memiliki barcode sebagai alat pelacak manusia adalah hoaks. Barcode dipasang pada botol vaksin Covid-19 sebagai langkah antisipasi beredarnya produk vaksin Corona tiruan atau palsu di masyarakat.
KATEGORI: DISINFORMASI
Link Counter:
Sumber: www.kominfo.go.id
Tags:Related Posts
Cara Mencegah Penculikan Anak, Orang Tua Wajib Tahu
Peringatan Hari Ibu ke- 94 di Kota Solok: Perempuan Berdaya, Indonesia Maju
Pembinaan Desa Cinta Statistik di Kelurahan IX Korong
Criterium Road Bike Kota Solok Berlangsung Meriah, Ratusan Peserta Berpartisipasi
Tingkatkan Potensi dan Kreatifitas Penyandang Disabilitas, Dinsos Berikan Pelatihan Kewirausahaan