Solok, (InfoPublikSolok) – Dinas Pangan Kota Solok melaksanakan panen sayuran hidroponik di pekarangan kantor, Senin (15/8). Kegiatan ini bagian dari program Obor Pangan Lestari (OPAL) sebagai sarana percontohan untuk masayarakat dalam memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi, serta upaya promosi penganekaragaman konsumsi pangan dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat.
Tanaman hidroponik merupakan tanaman yang media tanamnya bukan berupa tanah. Teknik menanam yang satu ini menggunakan media tanam air, tanaman hidroponik juga tidak membutuhkan banyak air, tidak perlu melakukan penyiraman seperti tanaman yang ditanam pada media tanah.
Teknik penanaman hidroponik merupakan teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan. Sayuran yang ditanam dengan hidroponik lebih sehat serta aman dikonsumsi. Sebagian orang mungkin masih sangat asing dengan tanaman hidroponik. Namun sebenarnya sudah banyak orang yang menggunakan metode penanaman tanaman yang satu ini.
Perkembangan metode penanaman yang satu ini memang tidak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Karena, beberapa orang masih ragu untuk menerapkannya karena khawatir mengenai kuantitas hasil panennya. Namun sebenarnya hasil panen dari teknik menanam hidroponik memiliki kualitas dan kuantitas yang baik.
Teknik menanam hidroponik tidak dapat diterapkan untuk semua jenis tanaman. Hanya beberapa saja yang cocok dan mampu tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan. Teknik menanam hidroponik sendiri sangat cocok diterapkan bagi yang memiliki lahan terbatas.
Dalam arahan Kepala Dinas Pangan Kota Solok, Ir. Ikhvan Marosa menyampaikan masyarakat di lingkungan Pemerintah Kota Solok sangat antusias ingin membeli sayuran tersebut yang diproduksi oleh Dinas Pangan, untuk itu demi meningkatkan kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran, Dinas Pangan Kota Solok akan tetap meningkatkan produksi tanaman sayuran hidroponik.
Tanaman sayuran hidroponik yang dipanen kali ini yaitu sayur pakcoy dengan jumlah 19 Kg dan Selada sebanyak 3 Kg. Hasil panen dikemas rapi menggunakan plastik sayuran dan memakai label produksi. Sayur hasil panen tersebut dipasarkan ke instansi lingkup Pemerintah Balai Kota Solok dengan harga jual seharga Rp5.000 per bungkus, dengan berat sayur satu bungkusnya yaitu 250 gram.
“Sayuran hidroponik ini merupakan cara budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanam, budidaya tanaman hidroponik ini banyak dipilih karena memiliki beberapa keuntungan seperti, jaminan keberhasilan tanaman tumbuh dan berproduksi dengan maksimal, perawatan yang praktis, metode kerja lebih hemat, produktivitas tanaman lebih baik, dan harga jula tanaman hidroponik lebih tinggi,” kata Sekretaris Dinas Pangan, Ade Kurniati, S.Pt.
Semoga hal ini dapat mendorong para pegawai di lingkup Balaikota Solok dan masyarakat sekitar untuk turut serta dalam menanam tanaman pangan di pekarangan rumah, sehingga tujuan program ini dapat tercapai dalam mengkonsumsi sayuran yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). (fas)
Tags:Related Posts
Peringati Hari TBC Sedunia, Dinkes Lakukan Penyuluhan di Seluruh Layanan Kesehatan
Penyuluh dan Petani Kecamatan Lubuk Sikarah Susun Programa 2024
Dinkes Gelar Persiapan Kunjungan 8 Negara Peserta Knowledge Sharing Program Buku KIA
TPID Monitoring Pelaksanaan Gerakan Tanam Cabai di Kota Solok
Rencanakan Bersama Petani, BPP Kecamatan Tanjung Harapan Susun Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2024