Sudah hampir 2 tahun Indonesia menghadapi masa sulit akibat pandemi Covid-19. Memasuki tahun 2022 diharapkan menjadi tahun keemasan bagi pelaku bisnis, terutama pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air.
Hingga akhir tahun 2021, UMKM telah berperan besar dalam mendongkrak perekonomian Indonesia. UMKM menjadi salah satu sektor yang terkena dampak begitu besar saat pandemi, namun juga menjadi sektor yang cepat beradaptasi, menangkap peluang, hingga mampu bangkit dari segala himpitan.
Namun untuk bangkit dan menangkap peluang di tahun depan, dibutuhkan kesiapan dari pelaku UMKM itu sendiri. Lalu hal apa saja yang harus di siapkan UMKM dalam menghadapi tahun 2022? Yuk #SobatSmesco kita simak informasinya berikut ini.
Adaptasi Menuju Ekosistem Digital
Tahun 2022, Indonesia secara resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) yang dimulai dari 1 Desember 2021 hingga diselenggarakannya KTT G20 pada November 2022. Salah satu topik utama yang di angkat dalam Presidensi G20 Indonesia ialah Transformasi Ekonomi dan Digital.
Tidak bisa di pungkiri, saat pandemi UMKM yang mampu bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi dalam dunia digital. Sebanyak 80% UMKM menjadikan momentum pandemi sebagai pemicu untuk berubah ke arah digital, terhubung langsung dalam ekosistem digital dengan memanfaatkan platform e-commerce maupun marketplace. Digitalisasi menjadi kunci bagaimana UMKM mampu bertahan saat pandemi.
Pemerintah mentargetkan pada tahun 2024 sebanyak 30 juta UMKM sudah go digital. Hingga akhir tahun 2021 UMKM yang sudah masuk kedalam ekosistem digital sebanyak 16,4 juta UMKM. Dengan demikian, masih ada sekitar 13,6 juta UMKM lagi yang harus di kejar untuk segera go digital.
Untuk mensukseskan Presidensi G20 Indonesia, dan untuk mencapai target 30 juta UMKM go digital, pemerintah tentunya akan berupaya dan terus mendorong UMKM agar dapat segera go digital, menggandeng swasta dalam membuat program dan pelatihan-pelatihan digital. Sehingga diharapkan UMKM dapat segera menangkap peluang-peluang tersebut, mempelajari dan mengaplikasikannya ke dalam bisnis yang di jalankan, hingga akhirnya berubah menjadi digital.
Untuk #SobatSmesco yang masih belum masuk dalam ekosistem digital. Yuk mulai 2022 persiapkan diri dan usahamu untuk mulai beradaptasi ke dalam bisnis digital. Dan jangan lupa juga untuk mempersiapkan SDM yang mengerti tentang digitalisasi ya.
Mulai Menjalankan Bisnis Hijau
Selain Transformasi Ekomoni dan Digital, Presidensi G20 Indonesia juga mengangkat topik utama yaitu Transisi Energi. UMKM Indonesia dengan jumlahnya yang mencapai 65,4 juta menjadi salah satu target pemerintah agar dapat berkontribusi mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim.
Dalam menjalankan usaha ke depannya, UMKM harus memperhatikan dampak lingkungan dengan mulai menjalankan bisnis hijau (green business), mulai beralih menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.
Dengan beralih ke bisnis hijau, peningkatan kualitas produk UMKM akan semakin tinggi, biaya input menjadi lebih rendah, meningkatnya produksi, mendapatkan akses ke pasar baru, terciptanya produk atau layanan baru, serta mendapatkan peluang lainnya.
CO.OP Sustainable merupakan tema yang diangkat untuk melindungi sumber daya laut, hutan dan organik, dengan produk yang dihasilkan seperti ikan merah tanpa tulang, kertas toilet daur ulang, minyak perilla organik, dan teh organik kagoshima.
Dengan menjalankan bisnis hijau, diharapkan dapat semakin memajukan UMKM Indonesia dengan menjalankan usaha yang produktif, berkualitas, dan ramah terhadap lingkungan.
#SobatSmesco, apakah usaha yang kami jalankan sudah menggunakan bahan-bahan produksi yang ramah lingkungan? Kalau belum, yuk mulai dari sekarang dan menyambut tahun 2022, pergunakan bahan-bahan yang sustainable dan ramah lingkungan demi bumi yang lebih baik.
Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas dan inovasi adalah kunci keberlanjutan UMKM di masa pandemi selain adaptasi digital. Kreativitas dan inovasi dapat menghubungkan UMKM menuju pasar global. Saat ini, para pelaku UMKM sudah mengetahui dan sangat faham kompetisi pasar, sehingga membuat produk yang unik sudah menjadi keharusan.
Untuk membuat produk yang unik, pelaku UMKM dituntut untuk bisa berpikir konstruktif dan kreatif, menciptakan inovasi-inovasi baru agar produk-produk UMKM dapat berkembang dengan cepat, dan menjadi kunci sukses dalam kegiatan usaha di masa pandemi dan masa setelahnya.
Baik pemerintah maupun swasta, telah banyak memberikan pelatihan dan mentoring baik secara online maupun offline dalam membangun kreativitas serta inovasi dari para pelaku UMKM. #SobatSmesco dapat mencari dan mempelajari video pelatihan yang dilaksanakan secara online dengan memanfaatkan teknologi digital. Segera buat usahamu menjadi lebih kreatif dan berinovasi.
sumber: smesco.go.id
Tags:Related Posts
Kampanye Serentak Mandatory Halal dan Sertifikasi Halal di Kota Solok
Pantau Kondisi Pembibitan Ikan, Ketua Komisi III Kunjungi BBI Kota Solok
Kemenag Kota Solok Pusatkan Kampanye Sertifikat Halal di Dua Lokasi Strategis
Kelurahan Simpang Rumbio Gelar Pelatihan Aquascape
Musrenbang RKPD Kota Solok 2024: Peningkatan Kualitas Pelayanan Dasar dan Ekonomi Kerakyatan