Kearifan Lokal ‘Tulak Bala’ Pelestarian Tradisi di Tengah Kemajuan Zaman

Kearifan Lokal ‘Tulak Bala’ Pelestarian Tradisi di Tengah Kemajuan Zaman

Solok, (Info Publik Solok) – Lantunan shalawat terdengar begitu syahdu sembari masyarakat mengelilingi hamparan persawahan yang ada di Aro IV Korong, Persatuan Petani Pemakai Air (P3A) Aro Sepakat, Kota Solok, Rabu (03/11) menggelar tradisi Alek Nagari Do’a Tulak Bala (tolak bala). Sebuah kearifan lokal yang wajib dilestarikan melawan gempuran kemajuan teknologi dan budaya asing.

Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Solok, Rusli Khatib Sulaiman menyatakan acara adat ini menjadi salah satu tradisi yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat dan secara rutin diakukan tiap tahunnya. Dilaksanakan setiap musim tanam ketika padi baru berumur satu minggu, dengan tujuan agar padi terhindar dari hama tikus dan menghasilkan panen yang banyak serta berkualitas. Selain itu do’a tolak bala diperuntukkan agar terhindar dari segala macam bencana, dan malapetaka ataupun hal buruk lainnya.

“Mudah-mudahan Nagari kito aman, padi kito manjadi, rakyat kito damai sekalian bala di jauhan Allah”, sampai Ketua LKAAM pada saat sambutan.

Sebelum melakukan Tulak Bala, masyarakat akan membuat “Paureh” terlebih dahulu sebagai media untuk melakukan tulak bala yang dibuat di Lasuang Inyiak Gulambai, Aro IV Korong. Setelah itu, masyarakat dengan dipimpin oleh tetua adat secara bersama-sama berjalan beriringan mengitari persawahan sembari membacakan Tahlil, shalawat Nabi dan seruan ayat suci Al-Qur’an. Pada jarak tertentu mereka akan berhenti untuk melakukan zikir bersama.

Acara ini dihadiri oleh puluhan anggota masyarakat, Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ketua LKAAM Kota Solok, Ketua Bundo Kanduang Kota Solok, Babinsa Kodim 0309/Solok, Bhabinkamtibnas Polres Solok Kota, Camat Lubuk Sikarah, Lurah Aro IV Korong, para Niniak Mamak dan Bundo Kanduang dari masing-masing kelurahan, serta masyarakat tani yang tergabung dalam kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Aro Sepakat.

Kepala Dinas Pertanian, Ikhvan Marosa dalam sambutannya menyatakan Kota Solok menjadi satu-satunya daerah di Sumatera Barat yang masih melaksanakan tradisi Tulak Bala.

“Tradisi ini bertujuan untuk mempertahankan jumlah lahan persawahan yang ada dan memenuhi kebutuhan pokok juga untuk mempertahankan ciri atau sebutan Kota Solok sebagai kota penghasil beras. “Ini menjadi suatu point penting bagi kita Kota Solok sebagai Kota Beras Serambi Madinah,” papar Kadis.

Ia berharap para petani dan pihak terkait tetap saling mendukung satu sama lain demi kemajuan pertanian di Kota Solok. Acara tulak bala ini diakhiri dengan makan bersama di Rumah Gadang milik Datuak Kapalo Sutan, salah satu tokoh adat di Aro IV Korong. (eg/nv)

Reporter : Anisa Mega Fatthu Rahmi
Redaktur : Beny Junaidi

Tags: , , , , , ,