Solok, (Info Publik Solok) – Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dengan jumlah kematian yang tinggi. Dalam menindaklanjuti hal tersebut, maka diadakan rapat koordinasi lintas-sektoral untuk pengembangan rencana aksi TB di kabupaten/kota wilayah prioritas di mana Kota Solok termasuk ke wilayah prioritas tersebut.
Kegiatan ini dihadiri oleh Lintas Pemerintah dan organisasi mitra yang ada di Kota Solok di Aula Pertemuan D’Relazion, Rabu (22/6/2022).
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Kota Solok yang diwakili oleh dr. Hidayaturrahmi, M.Kes mengatakan, angka penemuan kasus atau CDR (Case Detection Rate) tahun 2021 90% (530 Kasus) sementara capaian CDR tahun 2021 30,4% (185 Kasus) dan untuk target CDR tahun 2022 90% (529 kasus), sementara capaian CDR tahun 2022 s/d Mei 2022 9,5% (56 Kasus).
“Untuk meningkatkan capaian CDR tuberkulosis maka perlunya pelaksanaan pertemuan ini untuk peningkatan capaian TB dalam standar pelayanan minimal,” ungkap Hidayaturrahmi.
Karena, lanjutnya, kasus TB di Kota Solok cukup tinggi, maka diperlukan kerjasama antar lintas sektor karena selama di lapangan kendala petugas dalam penemuan suspek TB ke masyarakat diakibatkan oleh masyarakat yang menutup diri terhadap petugas kesehatan.
“Maka kami imbau kepada masyarakat Kota Solok untuk terbuka dalam mengatasi TB ini kalau ada gejala yang mengarah ke penyakit TB mohon diperiksakan kesehatannya ke Fasyankes terdekat. Temukan TBC Obati Sampai Sembuh (TOSS),” tutur Hiddayaturrahmi. (ia)
Tags:Related Posts
Orientasi Kelas Ibu Hamil dan Ibu Balita bagi Nakes
Serahkan Bantuan Gizi Anak, BKKBN Sumbar Gerebek Dua Keluarga Stunting di Kota Solok
Dandim Solok Ikuti Pengukuhan KASAD sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting Indonesia secara Virtual dari Kampung KB Aur Sejahtera
Penyehat Tradisional Wajib Memiliki Surat Terdaftar
Rumah Data Kampung KB Simpang Rumbio Gelar Pertemuan Kader IMP