Solok, (InfoPublikSolok) – Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak diminati oleh berbagai lapisan masyarakat, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu jenis ikan hias air tawar yang disukai masyarakat adalah Koi (Cyprinus rubrofuscus). Ikan Koi memiliki kelebihan, seperti bentuknya yang bagus, ornamen yang indah, berwarna cerah, harga yang mahal, jinak dan mudah beradaptasi dengan lingkungan.
Seringkali ikan ini dianggap varian dari ikan mas (Cyprinus carpio) padahal secara genetik keduanya berbeda. Koi biasanya dipelihara sebagai hiasan dengan tujuan keindahkan di dalam rumah dan taman. Karena ikan Koi berkerabat dengan ikan Mas, dan oleh karena itu di Indonesia banyak orang menyebutnya ikan Mas Koi.
Permintaan benih ikan Koi di tanah air saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan karena produksinya yang masih terbatas, maka diperlukan adanya teknologi pembenihan yang murah dan mudah diaplikasikan sehingga dapat mendorong produksi benih yang berkualitas dan terjamin pasokannya.
Oleh karena itu, sebagai unit teknis pembibitan perikanan di Kota Solok, UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Sarasah Batimpo mulai merintis peluang usaha ikan hias yang berasal dari Jepang ini. Perkenalan inovasi dari Dinas Pertanian Kota Solok ini diresmikan langsung Walikota Solok, Zul Elfian Umar, Selasa, (6/7) di kawasan sentra pembibitan ikan Sarasah Batimpo Kelurahan Laing.
“Melimpahnya potensi air bersih selama ini telah dimanfaatkan BBI Sarasah Batimpo untuk mengembangkan budidaya ikan konsumsi seperti ikan Nila, ikan Mas hingga ikan Lele. Kita mendukung inovasi BBI melakukan budidaya ikan Koi yang dikenal memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan sekaligus dapat mendukung sektor pariwisata karena nantinya akan menarik wisatawan penghobi dan pengoleksi ikan Koi,” tutur Wako dalam kata sambutannya didampingi Kepala Dinas Pertanian, Ikhvan Marosa.
Zul Elfian juga berharap setalah launching budidaya ikan Koi ini, dapat diperjualbelikan kepada pelaku perikanan untuk dipelihara. “Besar harapan Kami kepada kita semua terutama yang mempunyai kolam ikan hias yang berada di taman, baik di rumah atau di lingkungan kantor, dapat memelihara ikan Koi ini,” harapnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Ikhvan Marosa melaporkan salah satu tujuan dari kegiatan ini sebagai ajang promosi usaha ikan hias yang dihasilkan oleh BBI, serta diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Direncanakan, dalam waktu dekat juga akan diadakan perlombaan ikan hias guna menambah gairah masyarakat kepada ikan hias.
Seusai kegiatan seremonial, Wako Zul Elfian Umar langsung meninjau kolam atau akuarium pembibitan ikan hias hasil karya BBI Sarasah Batimpo.
Jenis ikan Koi dibedakan tergantung dari warna, pola, dan ukurannya. Beberapa unsur warnanya adalah putih, hitam, merah, kuning, biru, dan krem. Secara spesifiknya Koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper.
Di Jepang, Koi menjadi semacam simbol cinta dan persahabatan. Ini karena Koi merupakan homofon untuk kata lain yang juga bermakna kasih sayang atau cinta. Jenis Koi paling dikenal adalah jenis gosanke atau the big three (Koi Kohaku, Koi Sanke dan Koi Showa). (dd)
Tags:Related Posts
Pembentukan Kelompok Usaha Budidaya Madu Galo-Galo
Sekditjen Hortikultura Kementan RI Kunjungi Kota Solok
Kampanye Serentak Mandatory Halal dan Sertifikasi Halal di Kota Solok
Tim Pengujian Mutu Perikanan Lakukan Pengawasan Pengolahan Ikan di Kota Solok
Ciptakan Pasar Bersih dan Nyaman, DKP Sumbar Adakan Sosialisasi ke Pedagang Ikan