Ngaji Literasi Buka Cakrawala Generasi Muda untuk Gemar Menulis

Ngaji Literasi Buka Cakrawala Generasi Muda untuk Gemar Menulis

Solok, (InfoPublikSolok) – Bertempat di Pondok Pesantren Tahfizh Alquran Al Mumtaz Muhammadiyah Kota Solok, pada Rabu (23/3), digelar kegiatan bertajuk  “Ngaji Literasi; Ternyata Menulis itu mudah”. Kegiatan ini dihadiri oleh Khairunas, S.Ag dari Kementrian Agama Kota Solok, Pimpinan Pesantren Al Mumtaz Zulbadri, SS dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok, Wadirman, S.Pd, MM.

Ngaji Literasi merupakan salah satu dari enam rangkaian kegiatan dalam Program Emphaty Project Kota Solok Tahun 2022, yang telah dibuka secara resmi pada Selasa (22/3) oleh Drs. Nova Elfino selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Solok.

Kegiatan Ngaji Literasi diikuti oleh sekitar 150 santri dari Pondok Pesantren Tahfizh  Alquran Al.Mumtaz Muhammadiyah Kota Solok, menghadirkan narasumber J.S Khairen. Selain santri dari Pondok Pesantren, kegiatan ini juga diikuti oleh siswa-siswa dari SMPN 1 dan SMPN 2 secara daring melalui media zoom meeting.

Tujuan dari acara ini adalah agar generasi muda khususnya para santri dapat lebih mengenal dunia kepenulisan, peserta mengerti bagaimana menciptakan ide untuk menulis, dan bisa mengimplementasikan ide tersebut menjadi tulisan, mengerti bagaimana menulis dan bagaimana hasil dari tulisan itu.

Acara ini dikemas semenarik mungkin agar para peserta tidak bosan dan semangat selama mengikutinya. Dalam salah satu sesi acara J.S Khairen selaku narasumber meminta para santri untuk mengambil kertas dan pulpen dan menulis apa yang sedang dipikirkan.

“Apa yang sedang kamu pikirkan tulis di kertas tersebut waktu kalian 10 menit, tidak boleh melihat punya teman karna sudah pasti jelek,” ucapnya.

Hasil dari tulisan yang mereka tulis itu ditukar dengan temannya dan temannya akan membacakan apa yang tertulis dalam kertas tersebut. J.S Khairen mengatakan bahwa jangan menyerah hanya karena orang mengatakan hasil tulisan kita Jelek.

“Jangan menyerah hanya karena orang mengatakan hasil tulisan kita jelek, tidak apa-apa jelek karena kita belajar dari diri kita yang terjelek dulu,” jelasnya.

J.S Khairen memulai karier menulisnya sejak tahun 2013 dan telah menghasilkan 14 judul buku, diantaranya Igauan Kita, Rinduku Sederas Hujan Sore Itu, 30 Paspor The Peacekeepers Journey, Kami (Bukan) Sarjana Kertas, Kami (Bukan) Jongos Berdasi, Kami (Bukan) Generasi Bac*t, Kami (Bukan) Fakir Asmara, Karnoe : Sejarah Tak Tertulis di Balik Nama Besar, Hal yang Tak Kau Bawa Pergi Saat Meninggalkanku, Tangguh, Setia, 9 Keping Surat, dan Melangkah. (hh)

Tags: , ,