Ramadhan Tahun Ini Kota Solok Tanpa Pasar Pabukoan

Ramadhan Tahun Ini Kota Solok Tanpa Pasar Pabukoan

Solok, (InfoPublikSolok) – Semarak Ramadan identik dengan menjamurnya penjual makanan dadakan. Tidak sedikit orang yang ingin memanfaatkan kesempatan dengan berjualan takjil sebagai menu berbuka puasa. Namun di tengah pandemi Covid-19 ini, para pelaku usaha harus mengasah kreativitasnya agar tetap bisa berjualan tanpa khawatir terpapar virus corona.

Sebagaimana putusan Presiden Jokowi tentang menekankan bahwa dengan terbitnya Peraturan Pemerintah tentang PSBB, maka kepala daerah diminta tidak membuat kebijakan sendiri yang tidak terkoordinasi. Semua harus sesuai dengan PP itu. Dalam Undang-undang Kekarantinaan Kesehatan Pasal 59 Ayat 2 disebutkan bahwa Pembatasan Sosial Bersekala Besar bertujuan mencegah meluasnya penyebaran penyakit, kedaruratan kesehatan masyarakat yang sedang terjadi antar orang di suatu wilayah tertentu. Lalu pada Ayat 3, Pembatasan Sosial Berskala Besar paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.

Hari ke empat puasa Ramadhan 1441 H, Senin (27/4), kondisi Jalan Cangkeh, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok terhitung sepi bahkan hampir tidak ada para penjual takjil yang menggelar dagangannya di Pasar Pabukoan. Padahal di Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, Jalan Cangkeh ini seakan menjadi pasar tiban bagi pemburu takjil.

Salah satu penjual takjil, Yani (45) mengatakan bahwa penjaja takjil di Jalan Cangkeh pada Ramadhan tahun ini memang ditiadakan dan berjualan di depan kedai dan rumah masing masing. Menurutnya, hal itu karena masih mewabahnya virus Corona (COVID-1 dan penetapan PSBB di Kota Solok,

Kemudian salah satu pedagang yang ditemui berjualan di depan kedainya Dea Syafitri (22) semenjak awal Ramadhan ini kita tidak bisa berjualan bersama sama dengan  para penjual pabukoan lagi. “Biasanya kami bersama-sama mencari rejeki di jl. Cangkeh itu dan sekarang  kami berpisah pisah tidak tau di mana keberadaan yang lain, apakah ada yang masih jualan atau tidak berjualan lagi. Karena tidak adanya pasa pabukoan ini, untuk menyiasati sepinya penjualan kami juga membuat open order melalui media sosial online lainnya guna menunjang penjualan,” ujar Dea yang tengah bergegas menyiapkan pesanan  konsumen pertamanya. (da)

Tags: , , , , ,