Solok, (Info Publik Solok) – Kelurahan IX Korong adakan rembuk stunting dengan menghadirkan perangkat kelurahan, Tim Pendamping Keluarga (TPK) Stunting, Kader Bina Keluarga Balita (BKB) Posyandu Balita, Kader KPM (Kader Pembangunan Masyarakat) serta stakeholder terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, PUPR, Baznas, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perlindungan Perempuan dan Anak, bertempat di aula IX Korong, Kamis (2/3).
Acara dibuka oleh Lurah IX Korong, Lega Junaidi Judan, S.Sos, yang mewakili Camat. Dalam sambutannya Lurah menyampaikan, sebelum acara rembuk stunting ini, telah diadakan pra rembuk stunting dengan melibatkan semua pihak terkait.
PKB Kelurahan IX Korong, Murnetis, Amd.Keb memaparkan sesuai data Pendataan Keluarga tahun 2021 dan sasaran keluarga yang beresiko stunting terdiri dari 2 orang Baduta dan 2 orang Ibu hamil. “Adapun rencana tindak lanjut keluarga beresiko stunting yaitu dengan memaksimalkan pendampingan visum oleh TPK stunting Kelurahan terhadap sasaran Balita, Ibu hamil dan Ibu pasca bersalin,” ujarnya.
Rencana lainya yaitu dengan mengajak masyarakat IX Korong yang mampu untuk menjadi orang tua asuh anak stunting serta adanya dukungan anggaran Kelurahan tahun 2023 ”Beriman Berjuara.”
Selanjutnya pemateri dari Dinas Pangan memaparkan program yang ada pada Dinas Pangan yaitu PPH (Pola Pangan Harapan) dalam bentuk bantuan media tanam, bibit sayuran agar mendekatkan masyarakat ke akses pangan yang bertujuan meningkatkan status gizi keluarga.
Kemudian dari Dinas PUPR menjelaskan program-program yang ada antara lain sambungan rumah air bersih dan bantuan pembuangan air limbah bagi keluarga kurang mampu.
Sementara itu, hadir Febrianti Mariza dari DPMPPA yang mengupas tentang program yang ada di dinas tersebut antara lain sosialisasi peningkatan kapasitas KPM, 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) dan Konsultasi langsung dari Psikolog di PUSPAGA (Pusat Pemberdayaan Keluarga).
Tim dari Puskesmas KTK menambahkan untuk keluarga yang berisiko stunting diberikan bantuan makanan pendamping ASI, bagi Ibu Hamil yang KEK (Kekurangan Energi Kronik) diberikan makanan tambahan berupa biskuit dan susu untuk Ibu Hamil. Bagi Ibu hamil yang anemia diberikan Konseling Gizi dan pemberian tablet tambah darah serta pemeriksaan HB (Hemoglobin), serta memberikan protein hewani kepada Baduta minimal 1 telur 1 hari.
Sebagai penutup pemaparan dari Baznas Kota Solok, Ririn Dwi Ariyani, menjelaskan beberapa program-program yang ada dalam rangka pencegahan stunting yaitu Solok Sejahtera dengan pemberian bantuan modal usaha dan rehab rumah untuk keluarga yang berisiko stunting. (lps)
Tags:Related Posts
Peresmian Tugu Latsitardanus XLIII Tahun 2023 Kota Solok
Sosialisasi Perbawaslu Terkait Penyelesaian Sengketa Pemilu 2024
Bangun Balai Nikah dan Manasik Haji, Kemenag Minta Pendampingan Kajari
Pemko Solok Gelar Malam Perpisahan Latsitardanus XLIII
Peserta Latsitardanus XLIII Memasak “Randang” Solok dan Makan Baronjin