Info Publik Solok

Media Informasi Masyarakat Kota Solok

5 Desember 2023

SAPA 129 Terintegrasi, Pusat Pengaduan Khusus Kekerasan Perempuan dan Anak

SAPA 129 Terintegrasi, Pusat Pengaduan Khusus Kekerasan Perempuan dan Anak

Jakarta, (InfoPublikSolok) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengaktifkan Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 terintegrasi ke seluruh provinsi di Indonesia.

Layanan SAPA 129 menjadi contact center pengaduan khusus terkait perempuan dan anak yang dapat diakses oleh masyarakat kapan pun dan dimana pun.

“Sejak diresmikan tahun 2021 lalu hingga saat ini, Layanan SAPA 129 telah menerima berbagai aduan baik terkait perempuan korban kekerasan maupun anak yang memerlukan perlindungan khusus, termasuk korban perdagangan orang,” kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam acara aktivasi layanan SAPA 129 di Jakarta, Kamis (21/9).

Pada tahun 2022 lalu, SAPA 129 telah menerima aduan sebanyak 2.346 terkait perempuan dan 957 kasus anak yang memerlukan perlindungan khusus. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, pada tahun 2023 ini, KemenPPPA telah melaksanakan pengembangan dan integrasi SAPA 129, mulai dari sistem, pengembangan teknologi, penyediaan sarana dan prasarana pendukung, hingga pengembangan sumber daya manusianya.

“Pengembangan dan integrasi SAPA 129 ini merupakan upaya pemerintah untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat yang dilaksanakan dalam berbagai bentuk pengembangan, dari mulai integrasi sistemnya, pengembangan teknologinya, penyediaan sarana dan prasarana pendukung, sampai pada pengembangan sumber daya manusianya,” tutur Menteri PPPA.

Menurut Menteri PPPA, adanya SAPA 129 di setiap provinsi diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan perempuan dan anak dan mempercepat penanganan karena pelapor akan terhubung dengan petugas di wilayah masing-masing.

Selain itu, pengembangan dan integrasi SAPA 129 ini juga salah satu bentuk upaya penguatan sinergi antara KemenPPPA dengan dinas pengampu bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi.

“Dengan demikian, keterbukaan akses layanan dan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan provinsi ini diharapkan dapat mendorong penanganan kasus yang cepat, akurat, dan komprehensif dan memberikan pelayanan prima bagi masyarakat,” pungkas Menteri PPPA.

Menteri PPPA juga kembali mengimbau bahwa masyarakat dapat melaporkan peristiwa kekerasan yang dilihat atau dialami melalui telepon hotline 129 maupun WhatsApp ke nomor 08111-129-129, serta aplikasi SAPA 129 yang tersedia di PlayStore.

Selain itu, masyarakat juga dapat menghubungi SAPA 129 apabila memerlukan informasi terkait permasalahan perempuan dan anak. Dengan demikian, SAPA 129 ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat ketika mengalami, melihat, atau ingin mengakses informasi seputar kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Senada dengan Menteri PPPA, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar mengatakan melalui dukungan K/L terkait, Pemda, dan lembaga mitra layanan lainnya telah melakukan pengembangan sistem, mobile apps, dan fitur-fitur baru lainnya seperti social media analytic, cloud contact center, CRM Omni Channel, serta integrasi sistem layanan pengaduan di daerah dan Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA).

“Pengembangan ini diharapkan dapat memusatkan data pengaduan kasus perempuan dan anak dari seluruh penjuru pelosok Indonesia ke dalam satu data dan terhubung dengan berbagai layanan milik pemerintah dan masyarakat,” tandasnya. (*)

Tags:
banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.