Solok, (InfoPublikSolok) – Latsitarda Nusantara 2023 adalah kegiatan integratif bagi Taruna Akmil, AAL, AAU, Akpol, Praja IPDN, dan Taruna Poltek SSN serta mahasiswa dengan tujuan memberikan pembekalan kepada para taruna dan mahasiswa sebagai pemimpin masa depan, memperkuat kemanunggalan TNI dan Polri dengan masyarakat, membangun soliditas TNI, Polri, dan masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan akademik.
Dalam kegiatan tersebut taruna Poltek SSN serta diikuti taruna lain melakukan pembangunan desa digital yang bertujuan untuk mengembangkan desa digital di bidang pertanian seperti membangun smart irrigation. Berikut Penjelasan terkait Smart Irrigation di Solok.
Padi merupakan komoditi unggulan tanaman pangan di Kota Solok. Produksi padi di Kota Solok tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan di sekitar Kota Solok saja tetapi juga sebagai pemasok utama untuk kebutuhan di Sumatera Barat sampai ke Provinsi Jambi dan Riau yang dikenal dengan “Beras Solok“.
Dari latar belakang tersebut munculah ide mengenai desa digital. Salah satu tematik desa digital adalah desa digital bidang pertanian. Untuk membantu masyarakat solok yang bidang utama pekerjaannya adalah bertani, peserta Latsitardanus memiliki program kerja untuk mengimplementasikan smart irrigation untuk penerapan desa digital di bidang pertanian.
Smart irrigation merupakan alat irigasi pintar yang memiliki dua buah sensor untuk membantu para petani, di antaranya adalah sensor kelembapan tanah dan sensor ketinggian air.
Smart Irrigation tersebut diletakan pada area persawahan yang ingin dilihat data kelembapan tanah dan juga ketingian airnya. Kelebihan dari smart irigation ini adalah data yang diambil dari sensor tersebut dapat dilihat melalui aplikasi yang berada di android yang bernama “irpin solok”.
Aplikasi ini dapat dengan mudah diakses melalui playstore. pastinya prasyarat yang harus dimiliki oleh para petani adalah gawai android dan jaringan internet. Para petani dimudahkan untuk dapat melihat data sensor kelembapan tanah dan sensor ketinggian air hanya dari rumah saja tanpa perlu menuju ke sawah untuk melihat kondisi ketinggian air dan kelembapan tanah.
Jumlah alat yang diberikan oleh peserta latsitarda berjumlah tiga buah sensor kelembapan tanah, tiga buah sensor ketinggian air dan juga satu buah modem sebagai koneksi jaringan antara sensor ke server yang diletakkan juga di sawah.
Tampilan aplikasi irpin akan menunjukan data sensor yang diberikan dari alat yang dipasang di sawah. Data dari tiap tiap sensor ketinggian air atau sensor kelembapan tanah akan dikirimkan ke server, dan server akan kembali mengirimkan data tersebut ke aplikasi irpin yang dapat di akses melalui android.
Penjelasan Data ketinggian air
Satuannya adalah CM (sentimeter). Nilai tersebut menunjukkan tinggi air ke permukaan tanah. Menurut percobaan penelitian yang dilakukan oleh Muammar Michael pada tahun 2018, tinggi genangan air yang optimal untuk menanam padi berkisar pada -2.5 cm hingga 7.5 cm
Penjelasan Data kelembapan tanah
Satuannya adalah RH (Relative Humidity). Nilai tersebut menunjukkan kelembaban tanah dari yang paling kering ke yang paling lembab di area studi.
Kelembapan tanah kering berkisar antara 0-40RH, kelembapan ideal 40-60RH, kelembapan tanah basah 60-100RH. (*)
*sumber: humas pssn
Tags:Related Posts
Workshop Pencegahan dan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 2024
Bagian Hukum Fasilitasi FGD Penataan Aset Pemerintah Daerah
Kota Solok Sabet Dua Juara pada Hari Forikan 2023 Tingkat Provinsi Sumatera Barat
Pentingnya Data Akurat, BPP Lubuk Sikarah Laksanakan Sosialisasi Pengukuran Lahan
Dinkes Rangkul Kemenag Laksanakan Aksi Bergizi di MAN Kota Solok