Tingkatkan Keterampilan Kader, Dinkes Laksanakan Workshop Kader Posyandu Lansia

Solok, (InfoPublikSolok) - Guna meningkatkan kesehatan lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif, para kader dan pengelola program lanjut usia (lansia) di puskesmas perlu diberikan pengetahuan dan keterampilan yang cukup, untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada lansia.
Maka untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan dan keterampilan kader, Program Kesehatan Keluarga (Kesga) Dinas Kesehatan Kota Solok melaksanakan kegiatan Pertemuan Workshop Kader Posyandu Lansia yang dilaksanakan di Aula Mami Hotel, Selasa (20/08/2024).
Sebanyak 57 peserta hadir di kegiatan ini yang terdiri dari Kader Lansia, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), dan OPD terkait di Kota Solok.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Hartini, pada saat membuka acara menyampaikan setiap warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar.
“Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining usia lanjut sesuai standar pada warga negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun”, jelasnya.
Metode pelaksanaan kegiatan Workshop Kesehatan Lanjut Usia ini dilakukan secara hybrid yaitu penyampaian materi secara daring melalui Zoom Meeting yang difasilitasi oleh Dinas Kominfo Kota Solok oleh Narasumber dari Provinsi Sumatera Barat, serta penyampaian materi secara langsung dari dokter spesialis geriatri dan spesialis kejiwaan.
dr. Zulismaliatul Fajriah selaku narasumber mengatakan masalah kesehatan pada lansia berupa kesehatan fisik dan kesehatan mental. Kesehatan mental yang sering terjadi pada lansia adalah depresi, kesepian, demensia, insomnia dan pemakaian obat yang irasional.
"Dampak gangguan mental pada lansia bisa menurunkan kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, bisa menurunkan kemandirian, juga menurunkan kualitas hidup lansia, serta menimbulkan disabilitas," tutur Zulismaliatul.
Kegiatan ini memberikan dampak positif kepada para peserta dan menyegarkan kembali pengetahuan serta dapat mengenal posyandu ditempat lainnya. Untuk tindak lanjut diharapkan kepada kader bisa menerapkan program posyandu baru yaitu Integrasi Layanan Primer posyandu prima.
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi dan kesepakatan Rencana Tindak Lanjut (RTL), serta dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Arsip Berita