Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Padang, Edukasi Kader Kesehatan dalam Pencegahan Stunting

Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Padang, Edukasi Kader Kesehatan dalam Pencegahan Stunting

Solok, (InfoPublikSolok) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perlindungan Perempuan dan Anak (DPMPPA) Kota Solok menerima Pengabdian Masyarakat (Pengapmas) dari Poltekes Kemenkes Padang, Kamis (29/08).

Di Kota Solok peserta pengabdian masyarakat dari Poltekes Padang mengadakan pelatihan di aula Kubung 13. Pelatihan ini diikuti oleh 49 orang peserta, yang terdiri dari 13 Orang Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan 36 orang kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) se-Kota Solok.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPMPPA) Kota Solok, Delfianto, S.Sos, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Lubuk Sikarah Septy Nora, S.Gz, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Tanjung Harapan, Riko Saputra, S.STP.

Pengabdian masyarakat Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Padang dalam rangka upaya meningkatkan pengetahuan kader melalui edukasi pencegahan stunting di wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-kota Solok tahun 2024.

Kepala Dinas PMPPA Kota Solok, Delfianto, S.sos dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sangat penting dan strategis untuk meningkatkan pengetahuan dalam pencegahan stunting.

Ditambahkan Delfianto, kasus stunting dimasyarakat tidak memandang taraf ekonomi, agama dan tingkat pendidikan masyarakat. Stunting bisa terjadi kepada siapa saja.

"Jadi perlu kita satukan persepsi untuk penanggulangan dan pencegahan stunting,” tutup Delfianto.

Selanjutnya materi tentang stunting dan pencegahannya disampaikan oleh Dosen D3 Prodi Keperawatan Solok Poltekkes Kemenkes Padang, Novi Herawati, S.Kep. M.Kep. Sp. Kep. J.

Sebelum menyampaikan materi stunting dan pencegahannya, Novi memberitahukan bahwa kampus Poltekkes Kemenkes Padang ada Siteba dan Gunung Pangilun Padang di Bukit Tinggi ada dua kampus.dan satu kampus di Kota Solok." Silahkan mendaftar kalau ada putra dan putrinya berminat masuk Poltekkes" ujar Novi.

Dijelaskan Novi, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stuting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek daripada anak seusianya.

Gejala stunting biasanya bisa terlihat saat anak berusia 2 tahun tetapi sering tidak disadari atau disalah artikan sebagai perawakan pendek yang normal.

Yang penting diketahui oleh keluarga, untuk pencegahan Stunting, adalah 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

" 1000 HPK adalah 270 hari ( 9 bulan) masa kehamilan, 180 hari (6 bulan) masa pemberian Air Susu Ibu ( ASI), dan 550 hari (18 bulan) masa pemberian ASI dan Makanan Pendamping (MP) ASI" jelas Novi.

Sementara itu Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Lubuk Sikarah, Septy Nora, S.Gz, mengatakan, kegiatan ini hanya diikuti sebagian kader Posyandu, sedangkan di Kota Solok ada lebih kurang 400 orang kader.

Nora berharap, agar kegiatan ini berkelanjutan, dan semua kader mempunyai kesempatan yang sama mengikutinya.

Dengan rendahnya angka kunjungan Posyandu dikota Solok, diperlukannya dukungan dan partisipasi mahasiswa dilapangan berkolaborasi dengan kader, menyampaikan dan mengaplikasikan materi yang didapat ke Masyarakat.


Komentar

Tinggalkan komentar