Beternak Ayam di Perkotaan? Bisa! Solusi Penuhi Gizi Keluarga

Solok, (InfoPublikSolok) – Ternak? Kita semua tahu ternak adalah hewan yang telah didomestikasi untuk dimanfaatkan hasilnya, baik daging, telur, susu maupun tenaganya. Produk hasil ternak adalah sumber protein hewani yang yang penting bagi tubuh manusia. Bahkan kalau kebutuhan protein hewani tidak tercukupi maka balita dan anak beresiko stunting.
Namun hampir semua kita tentu tidak mau tempat tinggal kita berdekatan dengan kandang ternak, apalagi ternak itu bukan milik kita. Banyak alasan tentunya seperti bau yang tidak sedap, kotoran ternak dimana-mana, lalat beterbangan dan potensi penularan penyakit zoonosis.
Jika demikian, cocokkah pengembangan peternakan di perkotaan? Sementara penduduk kota merupakan pasar potensial hasil peternakan karena setiap mereka mengkonsumsi daging, telur dan susu.
Teknologi peternakan semakin lama semakin maju, termasuk untuk mengatasi permasalahan sosial yang muncul di masyarakat seperti di atas. Tentunya pengembangan peternakan di tengah perkotaan bukanlah peternakan skala industri, namun peternakan rakyat yang telah diatur oleh pemerintah dan peternakan skala rumah tangga.
Untuk kali ini kita bahas komoditas ternak ayam. Tata letak kandang ayam untuk lokasi yang sempit harus diperhatikan. Jarak minimal kandang dari rumah 10 meter, artinya harus ada ruang kosong untuk selain kandang 10 meter ke depan, 10 meter ke samping kanan-kiri dan 10 meter ke belakang.
Jika kandang berukuran 3x3 meter berarti harus ada ruang kosong total 23 x 23 meter (529 meter). Kandang 3x3 meter maksimal berisi 80 ekor ayam dewasa. Untuk kontur tanah yang miring, kondisikan agar limbah atau kotoran akibat aliran air hujan tidak terbawa ke lahan orang lain atau menyebar.
Kandang harus terletak di tempat terbuka tanpa lindungan karena tempat terlindung akan menyebabkan kandang menjadi lembab. Kandang yang lembab selain membuat ternak tidak sehat juga menyebabkan bau yang tidak sedap dan mengundang lalat ke lokasi kandang. Pastikan bagian dalam kandang terkena sinar matahari langsung namun ayam terlindungi ketika malam hari. Tidak lupa drainase harus lancar agar air tidak tergenang yang membuat tanah menjadi becek.
Sediakan tempat pengumpulan dan pengolahan kotoran ternak sehingga kotoran tidak tersebar apalagi jika ada angin. Dengan pengumpulan dan pengolahan kotoran ternak maka potensi timbulnya bau tidak sedap bisa diminimalkan. Probiotik bisa dimanfaatkan untuk memastikan bau kotoran tidak timbul. Lalat tidak akan datang jika tidak ada bau yang mengundangnya untuk bertelur. Untuk itu diupayakan kandang menggunakan model panggung.
Kok repot ya pakai pengumpulan dan pengolahan kotorannya? Masyakarat kota sangat suka dengan tanaman hias dalam pot. Manfaatkan potensi itu dengan menyediakan pupuk kandang hasil olahan kandang kita.
Repot yang ditimbulkan akan hilang dengan hasil penjualan kotoran ayam. Jika harga per Kg kotoran ayam Rp3.000 maka dari 80 ekor ayam kita bisa mengumpulkan sekitar 4 Kg kotoran kering, artinya menghasilkan uang Rp12.000 per hari. Tentunya kotoran dikemas sedemikian rupa untuk menarik pelanggan. Ingat, kotoran ayam mengantung nitrogen yang tinggi baik untuk tanaman.
Kotoran yang bernilai bisnis di atas tentunya dengan metode pemeliharaan ayam tetap di kandang karena jika ayam dibiarkan bermain di luar kandang, kotoran akan tidak terkumpul dan tentunya akan mengganggu lingkungan sekitar.
Untuk masyarakat yang berminat memelihara ayam juga pastikan pakan tercukupi. Pakan ayam dewasa harus minimal mengandung protein sekitar 20% dengan jumlah konsumsi per ekor 80 gram. Jika ada 80 ekor maka pakan yang harus disediakan per hari 6,4 kg per hari.
Sumber pakan yang mudah didapat adalah dedak, ampas tahu dan bahan buangan lainnya yang harus dikondisikan terpenuhinya 20% kandungan protein. Jangan lupa jika ayam pada fase bertelur, kandungan kalsium dan abu pakan dinaikkan. Vitamin diperlukan untuk menjaga kondisi kesehatan ayam.
Jangan lupa untuk menjaga kesehatan ayam, lakukan biosekuriti secara berkala dengan membersihkan kandang dari kotoran dan debu serta melakukan penyemprotan dengan desinfektan.
Peternakan rakyat apalagi skala rumah tangga tidak memerlukan izin resmi dari pemerintah namun pastikan lingkungan sekitar tidak terganggu atau tidak menimbulkan masalah sosial. Jika ingin mengembangankan peternakan ayam skala industri maka harus mengurus izin dan mematuhi peraturan yang ada.
Arsip Berita