Warga Binaan Lapas Solok Ikuti Pembinaan Praktik Shalat Sunat Rawatib

Solok, (InfoPublikSolok) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Solok kembali menyelenggarakan kegiatan pembinaan rohani bagi warga binaan dengan materi khusus tentang shalat sunat rawatib Selasa (3/9). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan praktik ibadah di kalangan warga binaan, serta memperkuat ketakwaan mereka.
Acara pembinaan tersebut diadakan di aula utama Lapas dan dihadiri oleh seluruh warga binaan serta petugas Lapas. Pembinaan ini dipandu oleh Ustadz Syamsudin, seorang penyuluh agama yang dikenal luas di komunitas Lapas.
Dalam materi yang disampaikan, Ustadz Syamsudin menjelaskan tentang pentingnya shalat sunat rawatib, yaitu shalat sunnah yang dilakukan secara rutin sebelum atau setelah shalat fardhu. Ia menguraikan berbagai jenis sholat sunat rawatib, seperti sholat qabliyah dan ba'diyah, serta keutamaannya dalam meningkatkan kualitas ibadah seorang Muslim.
"Shalat sunat rawatib adalah salah satu cara untuk memperbaiki dan melengkapi shalat fardhu kita. Selain itu, shalat ini juga dapat mendekatkan diri kita kepada Allah dan memberikan ketenangan hati," ulas Ustadz Syamsudin dalam penjelasannya.
Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan warga binaan Lapas Solok dapat lebih memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan baik, serta membangun kehidupan spiritual yang lebih baik selama mereka menjalani masa hukuman.
Binkemas Lapas Kelas IIB Kota Solok, M. Ihksan, mengatakan pembinaan rohani seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter dan kepribadian warga binaan dan berharap melalui kegiatan ini mereka dapat memperbaiki kualitas ibadah mereka dan merasa lebih dekat dengan ajaran agama.
Selain pembinaan tentang shalat sunat rawatib, lanjutnya, Lapas Solok juga rutin mengadakan berbagai kegiatan pembinaan lainnya, termasuk kajian agama, pelatihan keterampilan, dan program rehabilitasi mental. Semua ini bertujuan untuk mendukung proses pembinaan dan reintegrasi warga binaan ke masyarakat setelah masa hukuman mereka berakhir.
Arsip Berita