Tingkatkan Minat Belajar Anak, TK Pertiwi Solok Kembangkan Inovasi Berbasis Permainan: Rangkiang Kaciak

Tingkatkan Minat Belajar Anak, TK Pertiwi Solok Kembangkan Inovasi Berbasis Permainan: Rangkiang Kaciak

Solok, InfoPublikSolok – Minat anak-anak usia dini dalam mengikuti pembelajaran di kelas menjadi perhatian utama bagi para pendidik. Menjawab tantangan tersebut, TK Pertiwi Kota Solok mengembangkan sebuah inovasi kreatif bernama “Rangkiang Kaciak”, yang mulai diperkenalkan pada Kamis (26/11), sebagai upaya menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan, bermakna, dan partisipatif bagi anak-anak.

Rangkiang Kaciak (Rang Solok Santiang Jo Cadiak Sadari Kaciak), merupakan alat permainan edukatif yang dirancang dari bahan-bahan sederhana dan barang bekas di sekitar sekolah. Inovasi ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya antusiasme anak dalam kegiatan belajar seperti rasa bosan karena metode belajar yang monoton, kurangnya alat permainan yang menarik, hingga minimnya interaksi sosial selama bermain di kelas.

“Dengan suasana yang menyenangkan, anak-anak jadi lebih tertarik belajar dan berinteraksi. Mereka dapat menggali hal-hal yang ingin diketahui secara aktif dan mandiri,” jelas Yuri Hasmaria, guru sekaligus penggagas inovasi di TK Pertiwi.

Rangkiang Kaciak tidak hanya menarik secara visual dan fungsional, tetapi juga menjadi media untuk menumbuhkan rasa percaya diri, membentuk citra diri positif, dan melatih kerja sama antar anak. Anak-anak diajak melakukan aktivitas yang mereka sukai melalui pendekatan bermain sambil belajar, pendekatan yang sangat sesuai dengan karakteristik anak usia dini.

Selain siswa, inovasi ini juga mendapat sambutan baik dari guru, kepala sekolah, hingga wali murid. Mereka menilai bahwa alat permainan edukatif seperti Rangkiang Kaciak mampu menjadi solusi nyata dalam meningkatkan keterlibatan anak selama proses pembelajaran.

Dengan kehadiran inovasi ini, TK Pertiwi menunjukkan bahwa pembelajaran anak usia dini bisa dikembangkan secara kreatif dan ramah anak, meskipun dengan sumber daya yang terbatas.


Komentar

Tinggalkan komentar