Kurangi Volume Sampah dengan Pengolahan Pupuk Kompos

Kurangi Volume Sampah dengan Pengolahan Pupuk Kompos

Solok, (InfoPublikSolok) - Melalui program pengolahan sampah menjadi pupuk kompos, Pemko Solok terus melakukan pengembangan pertanian organik, yang juga merupakan salah satu program unggulan, serta juga upaya mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, Edrizaldi ditemui pada Kamis 4 Juli 2024 di ruangannya mengatakan, Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selalu berupaya mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), salah satunya dengan manfaatkan pengolahan sampah organik.

"Saat ini kita menerapkan teknologi pengolahan sampah organik, salah satunya dengan mengelola sampah organik menjadi kompos melalui Rumah Kompos milik DLH Kota Solok," ujarnya.

Awalnya, pencetusan ide program pengolahan sampah ini merupakan respon dari pemanfaatan sampah organik yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta rumah pengelolaan kompos yang ada didekat TPA sebelumnya tidak dikelola secara maksimal.

Saat ini, juga telah dibangun rumah pengelolaan kompos yang terletak di dekat pasar pagi, dan disebutkannya sampah yang diolah merupakan sampah organik dari pasar pagi tersebut.

"Untuk tahap pertama kita coba olah sampah organik yang di pasar pagi, nanti juga akan kami coba mengolah sampah-sampah rumah tangga," katanya.

la berharap dengan adanya rumah kompos ini, sampah organik tidak lagi terbuang dan cukup residunya saja yang terbuang ke TPA. Tak hanya itu, menurutnya, pupuk kompos tersebut akan gunakan untuk kebutuhan pupuk taman di Kota Solok.

Lebih lanjut, pengelolaan pupuk kompos DLH Kota Solok juga bekerja sama dengan pihak ketiga yang betul-betul paham akan pengelolaan sampah organik tersebut.

Adapun, saat ini sarana dan prasarana pun sudah lengkap berupa mesin pencacah sampah, road roller, trolley sampah, gerobak sampah, dan 20 drum plastik.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Zullkifli mengatakan, pihaknya sesuai arahan walikota, terus mengembangkan pertanian berbasis organik, sebagai langkah untuk memajukan sektor pertanian.

"Kita selalu mensosialisasikan penerapan sistem organik dalam peningkatan produktifitas hasil pertanian dan perternakan, tanpa harus bergantung pada pupuk kimia atau pakan ternak yang berbiaya mahal," ujarnya.

la berharap, dengan adanya pengelolaan pupuk kompos yang dikelola DLH, masyarakat nantinya juga akan beralih menggunakan pupuk kompos yang lebih ramah lingkungan.

Dijelaskannya, dampak dari sistem pertanian ramah lingkungan ini ialah menciptakan lingkungan yang lebih bersih, bahan pangan yang di konsumsi sehari-hari pun terbebas dari bahan kimia.

la juga menjelaskan bahwa penggunaan pupuk organik selain dapat memperbaiki struktur tanah, juga dapat meningkatkan produktivitas lahan di Kota Solok. Tentunya, hal tersebut sejalan dengan tujuan Pemerintah Kota Solok dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak untuk meningkatkan taraf kehidupan dan kemampuan ekonomi yang lebih baik, maju dan berkembang secara simultan (sustainable) dengan cara pemanfaatan seluruh potensi yang ada di Kota Solok.


Komentar

Tinggalkan komentar