Target 100 Hari Kerja Duet Wako dan Wawako Solok Terpilih

Solok, (Info Publik Solok) – Kota Solok akan dipimpin oleh Ramadhani Kirana Putra berduet dengan Suryadi Nurdal untuk Lima tahun ke depan. Ramadhani sebagai petahana yang sejak 2021 menjadi Wakil Walikota. Sedangkan Suryadi Nurdal pernah menjadi Sekretaris Daerah pada tahun 2012.
Ramadhani Kirana Putra ketika ditemui di ruang kerjanya Rabu (22/01) mengatakan akan mempertegas arah dan keberlanjutan dari program-program pembangunan yang sudah dilakukan. Melihat fenomena terkini, tentu kami juga akan melakukan transformasi dengan fokus pada transformasi sosial, ekonomi dan tata kelola pemerintahan. Selain itu, kenapa tujuan kita Kota Solok Madani, tentu saja kita ingin melihat tatanan kehidupan bermasyarakat yang berlandaskan norma-norma agama, adat dan budaya yang kuat di Kota Beras ini.
“Melihat kota Solok berada di wilayah strategis, memiliki pasar daerah besar, dan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai pedagang dan petani, program transformasi ekonomi itu terdiri dari empat poin. Pertama, menyediakan kawasan pusat kota terpadu dengan merekonstruksi kawasan taman kota yang terhubung dengan Pasar Raya Kota Solok, sungai, jalan dan pedestrian. Kedua, kami akan memfasilitasi pedagang dengan jaringan internet di kawasan pasar raya untuk bertransaksi online, dilengkapi dengan peralatan, pelatihan, dan operator agar pedagang bisa bersaing secara online atau dengan aplikasi tertentu. Saat ini sudah dikerjakan, dan akan kami maksimalkan di tahun ini. Ketiga, revitalisasi kawasan pasar raya sehingga rapi, bersih, aman, nyaman bagi semua pedagang dan pengunjung. Keempat, rumah ekraf bagi pelaku ekonomi kreatif, milenial, gen z serta fasilitasi pelatihan kerja bagi generasi muda, " ungkapnya
Dalam mengejar itu, tentu ada langkah nyata yang dikejar di 100 hari kerja, kami tentu belum menyentuh infrastruktur fisik, karena itu sifatnya budgetting, sedangkan kami dilantik di tahun berjalan. Kemudian, terkait transformasi ekonomi, tentu belum bisa diarahkan ke infrastruktur, jadi kami lebih menitik beratkan kepada pematangan perancangan program. Salah satunya rancangan pengembangan pasar online dan proses bisnisnya yang saat ini juga sedang diproses.
Kemudian kami akan memfinalkan rancangan rumah kreatif yang nantinya bisa dimanfaatkan pelaku ekraf, dan tentunya kami akan rangkul wirausaha muda di bidang pemasaran, industri pengolahan, ekonomi kreatif, pertanian dan lembaga pembiayaan syariah.
“Selain transformasi ekonomi, tentu juga ada program lain yang harus dilakukan dalam 100 hari kerja, Kami bekeria tidak asal loncat saja. Kami bekerja untuk lima tahun kedepan. Tentu butuh sistem yang kuat, dan ini yang akan kami bentuk dulu, melalui evaluasi, menyatukan persepsi, misi dan visi. Salah satunya sekarang sedang berlangsung diskusi terpumpun (FGD) tematik, dalam tata kelola pemerintah, kami akan memperkuat dulu fondasi perihal sistem pemerintahan berbasis digital yang nantinya akan menjadi dasar dalam menyukseskan transformasi tata kelola pemerintahan, yang jelas secara keseluruhan, 100 hari pertama akan kami maksimalkan pematangan sistem agar bisa berjalan konsisten, berkesi-nambungan dan efektif,”,tambahnya
Terkait untuk APBD 2025 sudah dirancang dan dialokasikan. APBD Kota Solok tahun 2025 sebesar Rp 638,78 miliar, yang dialokasikan dalam delapan prioritas nasional. Jadi, belum bisa memasukkan visi-misi kami secara menyeluruh. Hanya saja, melalui FGD tematik yang sedang berlangsung ini, diharapkan setidaknya bisa membuka peluang untuk memasukkan program-program prioritas kami.
Untuk Infrastruktur peningkatan lapangan kerja, kewirausaha Lalu, dalam transformasi sosial, ada pada pemberdaan yaan masyarakat, baik SDM, pendidikan, kesehatan dan termasuk dalam menunjang perekonomian dengan alokasi mencapai 48,11 persen atau sebesar Rp 307,3 miliar.
Untuk pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan Rp 40,9 miliar. Terkait transformasi tata kelola pemerintahan ada pada poin memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi yang dialokasikan sebesar Rp 127,4 miliar.
Jadi, melihat angka itu, terlepas cukup atau tidaknya, tentu kami akan berusaha seefetif mungkin menggunakan anggaran, selain itu kami juga akan mengejar bantuan ke pusat. Selain mengandalkan APBD, tentu bantuan pemerintah provinsi dan pusat juga sangat vital. Pemko Solok juga telah membawa berbagai pembangunan strategis, Diantaranya GOR Marah Adin, RSUD Serambi Madinah, yang tentunya membutuhkan biaya sangat besar untuk membangunnya. Hasilnya kami sukses merealisasikan pembangunan itu. Tentu ini butuh kreativitas dan tujuan jelas dalam mendapatkan dukungan pembangunan dari pusat.
Selama saya menjadi wakil wali kota, kemudian dua periode di DPRD Kota Solok, tentu telah sering berhubungan dengan berbagai kementrian, DPR-RI dan lembaga lainnya. Tentunya saya juga akan meminta bantuan dari jejaring yang saya bangun itu. Saya paham betul sekarang eranya kolaborasi, saya siap berkolaborasi dengan pemerintah pusat, legislatit, pemprov, swasta dan seluruh stakeholder, serta lapisan masyarakat, demi kemajuan daerah yang akan saya pimpin.
Saya selalu meminta masing-masing dinas atau OPD terkait untuk berkontribusi positif dalam mengangkat derajat keseiahteraan masyarakat. Saya mengajak seluruh perangkat daerah, dengan niat setulus mungkin, mari bersama-sama membangun kota Solok menuiu Solok Kota Madani.
Sebagai kepala daerah nantinya, tentunya saya butuh dukungan dan doa seluruh masyarakat, serta dukungan seluruh sektor. Mari kita berkolaborasi dalam upaya membangun Kota Solok menjadi lebih dari yang ada sekarang dan mewujudkan Solok Kota Madani
Arsip Berita