Pelajari Pengelolaan Sampah, DPRD Kota Padang Kunjungi DLH Kota Solok

Solok, (Info Publik Solok) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok menerima kunjungan DPRD Kota Padang, Selasa (21/10/2024).
Kunjungan kerja anggota DPRD Kota Padang ini guna memperoleh informasi terkait pengelolaan sampah di Kota Solok dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional, Ampang Kualo.
Kedatangan 3 orang anggota DPRD Kota Padang dan 1 orang staf disambut baik oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, Edrizal, di ruang kerjanya bersama Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Agus Susanto.
Anggota DPRD Kota Padang, Ja’far, mengatakan maksud dan tujuan kunjungan kerja ini untuk mencari bahan masukan dan informasi sebagai bahan pengkajian tentang pengelolaan persampahan terpadu dan terintegrasi.
"Untuk itu kami melakukan kunjungan kerja ke Kota Solok agar dapat mentransfer ilmu pengolahan sampah,” ucapnya.
Edrizal menjelaskan, 80 persen sampah di Kota Solok diangkut ke TPA Regional Ampang Kualo. Sampah tersebut 56 persen diantaranya didominasi oleh sampah organik. Timbulan sampah di Kota Solok per hari sebanyak 55,34 ton, dengan biaya penanganan sampah lebih kurang 7 Milyar per tahunnya.
“Dengan banyaknya timbulan sampah di Kota Solok, DLH selalu berupaya mengelola sampah dengan melibatkan masyarakat, seperti mengadakan sosialisasi pembuatan kompos dan bank sampah mengingat umur TPA regional Solok bersisa lebih kurang 1 tahun lagi,” jelas Edrizal.
Lebih lanjut Agus menerangkan, sampah organik biasanya dilakukan komposting atau pembuatan pupuk organik, pembuatan eco enzim, pekan ternak, maggot, sumber energi dengan teknologi, serta pembuatan prakarya yang bermanfaat. Sedangkan sampah anorganik dilakukan pembuatan ecobrick, daur ulang sampah plastik, kertas/karton, logam, sumber energi dengan teklogi, dan juga pembuatan prakarya yang bermanfaat.
“Kota Solok telah memiliki enam kelompok masyarakat dan enam sekolah yang memiliki bank sampah. Kami akan terus berusaha untuk menambah jumlah tersebut,” pungkas Agus.
Arsip Berita