Pemerintah Kota Solok Gelar Bimtek Penyusunan RPJMD dan Renstra

Solok, (InfoPublikSolok) - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan merupakan dokumen perencanaaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan dalam periode waktu lima tahun.
Penyusunan RPJMD ini dimulai dengan menyusun Rancangan Teknokratik RPJMD. Selain memperhatikan Rancangan Teknokratik RPJMD, visi misi ataupun janji politik kepala daerah terpilih juga menjadi acuan dalam penyusunan RPJMD.
Untuk meningkatkan kapasitas SDM yang akan melakukan penyusunan RPJMD tersebut, Bappeda Kota Solok menyelenggarakan Bimtek Penyusunan RPJMD dan Renstra (Rencana Strategis) yang diikuti oleh seluruh aparatur Perencana Bappeda dan Perangkat Daerah Kota Solok di Ruang Rapat Akmal, Bappeda, Rabu (12/2).
Kepala Bappeda, Dr. Desmon, saat membuka Bimtek menekankan pentingnya penyusunan RPJMD untuk dapat menjadi pedoman perencanaan pembangunan selama lima tahun ke depan, sekaligus menyandingkan Asta Cita Presiden Prabowo dengan visi, misi kepala daerah terpilih.
"Tidak kalah penting juga aspek wajib pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar, yang harus dijadikan prioritas perencanaan pembangunan dan acuan penganggaran," kata Desmon.
Bimtek ini menghadirkan narasumber dari Direktorat Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Kemendagri dan Ditjen Bina Bangda Kemendagri secara virtual.
Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Wilayah I, Bagus Agung Herbowo menjelaskan rancangan Instruksi Mendagri tentang Pedoman Penyusunan RPJMD 2025-2029.
Lebih lanjut Herbowo menerangkan RPJMD merupakan penjabaran visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota terpilih, sedangkan Renstra merupakan dokumen perencanaan yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran sehubungan dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban masing-masing perangkat daerah.
Herbowo mengharapkan penyusunan RPJMD 2025-2029 dapat selesai tepat waktu, karena Perda RPJMD sudah harus ditetapkan enam bulan setelah Walikota dan Wakil Walikota dilantik, kemudian Renstra harus selesai maksimal tiga bulan setelah RPJMD ditetapkan.
Tenaga Ahli Perencanaan, Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Dody Afrianto memaparkan lebih teknis terkait penyusunan RPJMD dan Renstra, juga pembahasan pohon kinerja dan cascading.
Pohon kinerja merupakan penjabaran pokok-pokok visi misi yang memuat ultimate outcome, intermediet outcome, outcome dan output tanpa melihat hierarki dan struktur organisasi.
Sedangkan, cascading merupakan penjabaran visi misi kepala daerah menjadi tujuan, sasaran, dan strategi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.
Arsip Berita