Rancangan Program Unggulan dan Prioritas Dalam Musrenbang RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026

Rancangan Program Unggulan dan Prioritas Dalam Musrenbang RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026

Solok, (Info Publik Solok) - Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra menyampaikan rancangan program unggulan dan program prioritas yang tercantum dalam RPJMD Kota Solok 2025-2029 dan RKPD 2026 pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026, Kamis (24/04) di Akmal Room Bappeda.

Dalam pengantar Musrenbang, Kepala Bappeda, Desmon, menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi Kota Solok dalam pembangunan ke depan adalah krisis ekonomi global, pertumbuhan ekonomi yang tumbuh secara alamiah, dan laju pertumbuhan penduduk Kota Solok yang tertinggi di Sumatera Barat. Hal ini akan berdampak luas pada penurunan Indeks Pembangunan Manusia, Tingkat Pengangguran Terbuka, kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, perumahan, pangan, lapangan pekerjaan, beban lingkungan, penyediaan kebutuhan air minum.

“Kebutuhan produksi mulai tidak seimbang dengan laju kebutuhan penyediaan air minum masyarakat Kota Solok. Tentu saja keadaan ini harus menjadi pertimbangan dalam perumusan program prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah.” ujar Desmon.

Lebih lanjut, Desmon juga menyatakan beban keuangan yang tidak ringan juga merupakan tantangan tersendiri. Ini terlihat dari kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total belanja daerah hanya berkisar 8% selama 3 tahun terakhir, sehingga ketergantungan terhadap dana transfer masih sangat besar, yang akan mempengaruhi kebebasan dalam penggunaan keuangan daerah.

Kemudian Ketua DPRD Kota Solok, Fauzi Rusli mengharapkan Musrenbang bukan hanya sekedar seremonial agenda pemerintah daerah tetapi bener-benar menfasilitasi apa yang menjadi keinginan masyarakat sehingga penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien dapat tercapai. Kepala DPRD juga mengapresiasi gebrakan 100 hari Walikota Solok yang langsung dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, yaitu program air PDAM gratis bagi masjid dan mushala di Kota Solok.

“Langkah-langkah strategis demi kepentingan masyarakat, perlu dilakukan diskusi antara pemerintah Kota Solok dengan DPRD sebagai wakil rakyat,” harapnya.

Selanjutnya, Walikota menyampaikan beberapa program yang akan dilaksanakan dalam periode lima tahun ke depan diantaranya adalah BPJS gratis bagi semua warga kota dan dana pendamping perawatan bagi keluarga tak mampu, serta layanan rumah sakit umum Serambi Medinah berbasis digitalisasi, sehingga mampu melayani warga Kota Solok dan Kabupaten Solok wilayah utara.

“Selain itu, penurunan stunting juga perlu kita fokuskan walaupun Kota Solok merupakan kota dengan angka stunting terkecil di Sumatera Barat yaitu sebesar 16%, namun masih diatas target nasional (14%),” sampai Walikota.

Selanjutnya untuk menjawab tantangan penyediaan pendidikan berkualitas, Pemerintah Kota Solok berkomitmen untuk menyederhanaan pakaian seragam sekolah dan mengurangi seremonial berbiaya tinggi seperti wisuda, study tour, serta penyediaan seragam sekolah gratis bagi siswa/siswi khususnya SD dan SMP. Selain itu, juga akan diselenggarakan sekolah pilot project untuk program digitalisasi. Khusus untuk meningkatkan literasi baca Al Qur’an, akan dilaksanakan kegiatan ekstrakulikuler tahfiz dan tahsin wajib untuk seluruh siswa/siswi SD dan SMP. Juga akan ada beasiswa pendidikan tinggi ke Timur Tengah dan kerjasama dengan Sampoerna University yg berafililiasi dengan Arizona University di Amerika Serikat.

“GOR Marah Adin juga akan lebih dioptimalkan, pembangunannya sudah mencapai 60%, selain untuk penyelenggaraan event, akan dimanfaatkan sebagai sport center,” tambahnya.

Guna meningkatkan perlindungan sosial, pemerintah menyediakan jaminan BPJS ketenagakerjaan bagi masyarakat pekerja rentan (petani, pedagang, tukang ojek, tukang bangunan, guru MDA, garin dan pekerja beresiko lainnya). Hal ini bertujuan untuk mengurangi terciptanya keluarga miskin baru dan anak-anak putus sekolah. Disamping itu, pemberian beasiswa/bantuan sosial pendidikan tinggi melalui bantuan sosial untuk masyarakat kurang mampu juga tetap dilaksanakan.

Selanjutnya, Walikota juga memaparkan bahwa untuk menjawab tantangan dalam mengungkit perekonomian kota yang tangguh, maju dan inklusif akan dilakukan melalui revitalisasi kawasan pusat kota terpadu (kawasan taman kota, pasar raya, kawasan Pandan, kuliner, sungai, jalan dan pedestrian), dengan konsep parkir basement dibawah kawasan taman kota. Adanya rumah ekonomi kreatif (ekraf) dan beberapa kawasan pertumbuhan strategis baru (Kawasan Laing, Lingkar Utara, Kawasan Bandar Pandung, pembangunan jalan ke puncak Bidadari (Puncak Garunduang) melalui Dana Bagi Hasil sawit, Kawasan Agro (Payo), Kawasan Wisata Religi Masjid Agung Al Muhsinin, Kawasan Simpang Rumbio dan kawasan strategis lainnya). Juga akan ada kawasan tertentu untuk kegiatan car free day.

“Kita juga bisa memanfaatkan geliat Alahan Panjang dan Danau Singkarak menangkap peluang untuk peningkatan pariwisata melalui event, kuliner maupun penginapan”, lanjut Walikota.

Untuk membangun ketahanan adat, agama dan pemajuan kebudayaan, Pemerintah Kota Solok berupaya meningkatkan fungsi mesjid sebagai pusat pemberdayaan, pendidikan dan pembinaan kesejahteraan umat, pembinaan generasi muda dan pengembangan ekonomi umat. Selain itu, fungsi Mesjid Agung Al Muhsinin akan lebih dioptimalkan sebagai islamic centre. Untuk kaderisasi ulama akan ada program pemberian beasiswa ke Timur Tengah dan negara lainnya.

Termasuk program 100 hari yang telah kita laksanakan adalah penyediaan program air PDAM gratis untuk seluruh mesjid dan mushala di wilayah Kota Solok,” terang Walikota.

Pemerintah Kota Solok juga menyediakan fasilitas publik dan pelayanan umum yang ramah lingkungan, ramah anak, ramah disabilitas serta responsif gender dan berorientasi masa depan. Menfasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah. Meningkatkan tata kelola lingkungan, pengendalian pencemaran, kerusakan lingkungan dan mitigasi bencana serta pengelolaan persampahan yang profesional dan ramah lingkungan untuk pengelolaan lingkungan dan infrastruktur kota yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Di akhir paparan, Walikota menekankan pentingnya menggiatkan kembali semangat kegotongroyongan dan kepedulian sosial masyarakat. Dalam 100 hari kerja, Walikota berharap lebih dari separuh janji Dhani Suryadi dapat dilaksanakan.

Dalam sesi diskusi, Ketua KAN menyoroti tinggi pertumbuhan penduduk Kota Solok, belum ada cerminan kota dengan banyaknya bangunan liar dan penyelesaian tanah konsolidasi. Selanjutnya pimpinan Muslimah Grup, Almito menyatakan bahwa karakter warga Kota Solok banyak yang manja, mengikuti pelatihan hanya untuk mendapatkan uang transportasi. Almito juga mengusulkan untuk dibangunnya Bendungan di Pusat Kota untuk mewujudkan Wisata Terapung. Sedangkan dari perwakilan Disabilitas meminta agar infrastruktur Kota ramah disabilitas dan adanya pelatihan yang melibatkan masyarakat disabilitas, tidak terbatas pada kaum Milenial dan Gen Z saja.

 


Komentar

Tinggalkan komentar