Dinkes Selenggarakan Workshop Kesehatan Reproduksi Catin dan KB

Dinkes Selenggarakan Workshop Kesehatan Reproduksi Catin dan KB

Solok, (InfoPublikSolok) - Dinas Kesehatan Kota Solok menyelenggarakan Workshop Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin (Catin) dan Keluarga Berencana (KB), Kamis (22/08/2024). Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan pemangku kebijakan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi calon pengantin, serta mendukung keberhasilan program KB di wilayah Kota Solok.

Kegiatan workshop ini dibuka oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Hartini. Dalam sambutannya, Hartini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat dalam memastikan kesehatan reproduksi calon pengantin yang baik, sebagai fondasi terciptanya keluarga sehat dan sejahtera.

Hartini juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan workshop ini dan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Solok.

Workshop ini diikuti oleh berbagai pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan, termasuk Kepala KUA dari kedua kecamatan di Kota Solok, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, kader BKR kelurahan, ketua PKK kelurahan, organisasi profesi dan lembaga agama. Keikutsertaan berbagai pihak ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan kolaborasi dalam pelayanan kesehatan bagi calon pengantin.

Selama workhsop berlangsung, peserta diberikan beberapa materi oleh narasumber yaitu dokter spesialis Obgyn, dr. Helwi Nofira, SpOG, dan ahli gizi Septi Nora, S.Gz.

"Untuk mencegah kematian pada ibu dan bayi, Kemenkes melaksanakan 4 strategi utama, yaitu strategi dalam penyelamatan ibu dan bayi mulai dari masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan dan bayi baru lahir, serta masa pasca persalinan. Calon pengantin perlu perencanaan yang baik untuk layak hamil, setiap calon pengantin wajib melakukan pemeriksaan kesehatan," jelas Helwi.

Septy Nora selaku Ahli gizi juga menyampaikan bahwa setiap calon pengantin harus mengoptimalisasikan perbaikan gizi dalam upaya pencegahan stunting.

“Calon pengantin harus diberikan edukasi terkait stunting, bagaimana pencegahan stunting, serta bagaimana asupan zat gizi dan masalah kesehatan,” sebut Septy.

Kegiatan ini tidak hanya diisi dengan penyampaian materi, tetapi juga dengan diskusi interaktif. Para peserta berbagi pengalaman, tantangan, serta solusi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi calon pengantin di wilayah masing-masing.

Dengan terlaksananya workshop ini, Dinas Kesehatan berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program kesehatan reproduksi dan keluarga berencana sehingga dapat mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.


Komentar

Tinggalkan komentar