UPNB Laksanakan Program Pengabdian Masyarakat di Kota Solok, Dorong Petani Manfaatkan Jerami Jadi Kompos

Solok, InfoPublikSolok - Universitas Prima Nusantara Bukittinggi (UPNB) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025 di Kelompok Tani Serba Usaha, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, (28/8).
Program yang berlangsung sejak Juni hingga Desember 2025 ini mengangkat tema “Pembuatan Kompos Jerami Padi pada Lahan Sawah Petani di Kota Solok untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan.” Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP) dan didukung oleh Dinas Pertanian Kota Solok, UPTD BPP Kecamatan Lubuk Sikarah, serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solok.
Tim pengabdian masyarakat UPNB dipimpin oleh Dr. Budi Santosa, S.P., M.P., bersama anggota dosen Okta Refi Anggraini, S.Pt., M.Pt., dan Hidayatul Jannah, S.Pt., M.Pt. Turut dilibatkan pula mahasiswa Program Studi S-1 Penyuluhan Pertanian, yakni Cindi Cinora dan Rahmatul Ulya.
Mitra utama kegiatan ini adalah Kelompok Tani Serba Usaha, yang diketuai oleh Zulya Leli Ramdani, akrab disapa Bu Dani.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala Dinas Pertanian Kota Solok yang diwakili oleh Kabid Penyuluhan, Jhoni Lukman, S.TP., M.T., Koordinator Penyuluh Kecamatan Lubuk Sikarah dan Tanjung Harapan, para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta perwakilan dari BPS Kota Solok.
Dalam sambutannya, Dr. Budi Santosa mengajak para petani untuk menghentikan kebiasaan membakar jerami setelah panen. Menurutnya, praktik tersebut tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga merusak kualitas tanah.
“Jerami padi bisa kita manfaatkan menjadi kompos yang mampu meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi biaya produksi pertanian, sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan,” jelasnya.
Dijelaskannya, jerami padi mengandung silika (60%), lignin (5–26%), selulosa (32–47%), dan hemiselulosa (19–27%). Dengan kandungan tersebut, jerami dapat diolah menjadi kompos berkualitas tinggi yang berkontribusi pada peningkatan hasil panen.
Selain itu, kompos jerami juga memberikan manfaat lain, seperti memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap air, mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, serta menjaga ekosistem pertanian secara berkelanjutan.
Program pengabdian ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah dalam bidang ketahanan pangan. Pemanfaatan jerami sebagai kompos diharapkan mampu mendukung upaya swasembada pangan nasional, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menjaga kelestarian lingkungan.
“Stop bakar jerami adalah langkah awal menuju pertanian yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan mendukung swasembada pangan,” tegas Budi.
Pada kesempatan yang sama, Jhoni Lukman meninjau lokasi panen padi organik yang dikembangkan oleh Bu Dani menggunakan Taniku Organik Super (TOS), pupuk organik padat dan cair. Hasil panen menunjukkan peningkatan signifikan, mencapai 6,8 ton per hektare.
Menurutnya, padi organik memiliki keunggulan dari sisi kesehatan, nilai jual yang lebih tinggi, serta mendukung pembangunan pertanian yang ramah lingkungan.
“Kami mengapresiasi Bu Dani yang telah mengembangkan padi organik di Kota Solok. Semoga bisa menjadi contoh bagi petani lainnya,” ujarnya.
Melalui program ini, Universitas Prima Nusantara Bukittinggi berharap dapat membantu petani mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat kemandirian dalam menjaga ketahanan pangan.
Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan kelompok tani ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan masyarakat.
Arsip Berita