Pertemuan Bulanan Dharma Wanita Persatuan Kota Solok, Ulas Tata Cara Pengolahan Sampah Rumah Tangga

Pertemuan Bulanan Dharma Wanita Persatuan Kota Solok, Ulas Tata Cara Pengolahan Sampah Rumah Tangga

Solok, (InfoPublikSolok) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Solok melaksanakan pertemuan bulanan di Aula Kantor Tim Penggerak PKK Kota Solok, pada Kamis (22/5).

Acara dihadiri oleh Pj. Ketua DWP Kota Solok Ny. Septin Desmon, Penasehat DWP Kota Solok yang diwakili oleh Suryati, serta ketua dan anggota DWP tiap OPD se-Kota Solok.

Ny. Septin Desmon, dalam sambutannya menyampaikan tentang evaluasi program dan kegiatan DWP Kota Solok.

Pertemuan kali ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, yaitu Kepala Bidang Penataan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Agus Susanto dan Penyuluh Lingkungan Hidup, Nelli Ambrianis, yang memberikan materi tentang Pengelolaan Sampah dari Sumber Rumah Tangga.

Menurut Agus Susanto, sampah tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Dirumah pun terdapat sampah dari sisa-sisa makanan.

“Untuk mengurangi beban di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah perlu dipilah dan diolah sejak dari sumbernya, dengan melibatkan prinsip 3R: reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang),” jelas Agus.

Prinsip 3R pada dasarnya merupakan konsep pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang bahan-bahan untuk meminimalisir sampah dan menghemat sumber daya alam.

Prinsip 3R ini penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena dapat membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, menghemat sumber daya alam, dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

“Mari kita jaga kebersihan lingkungan kita dengan senantiasa membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi produksi sampah dalam kehidupan kita sehari hari,” ajak Agus kepada para peserta.

Penyuluh Lingkungan Hidup, Nelli Ambrianis meyampaikan dan sekaligus mengadakan demonstrasi tata cara membuat kompos skala rumah tangga.

Menurut, Nelli, pembuatan pupuk kompos skala rumah tangga dapat dilakukan dengan memanfaatkan sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.

“Prosesnya melibatkan pencacahan sampah, pengadukan dengan tanah dan aktivator, serta penyimpanan dalam wadah yang tertutup,” jelasnya.

Nelli berharap kegiatan pengolahan sampah ini tidak terhenti disini saja. Ia mengajak peserta agar rutin melakukannya dirumah masing-masing, bahkan mengajak keluarga dan tetangga sekitar untuk dapat mengolah sampah organik tanpa harus selalu membuangnya ke TPS.

 


Komentar

Tinggalkan komentar