Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Bappeda Gelar Forum Konsultasi Publik RPJMD

Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Bappeda Gelar Forum Konsultasi Publik RPJMD

Solok, (InfoPublikSolok) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Solok menggelar Forum Konsultasi Publik penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, Senin (10/3).

Acara yang berlangsung di Akmal Room Bappeda ini, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan organisasi non-pemerintah, untuk bersama-sama merumuskan arah pembangunan daerah dalam lima tahun ke depan.

RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menjalankan program dan kebijakan. Melalui forum ini, masyarakat diajak untuk memberikan masukan, aspirasi, dan kritik konstruktif guna memastikan bahwa RPJMD yang disusun benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan seluruh lapisan masyarakat.

Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra, dalam arahannya menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan.

“RPJMD bukan hanya milik pemerintah, tetapi milik kita semua. Oleh karena itu, partisipasi dan masukan dari masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa pembangunan yang kita lakukan benar-benar inklusif dan berkeadilan,” ujarnya.

Selanjutnya, Ramadhani menyatakan rangkaian penyusunan dokumen Rencana Jangka Menengah Daerah 2025-2029, sudah dimulai sebelumnya pada tahun 2024 dengan telah disusunnya dokumen Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Solok 2025-2045, untuk mencapai Solok Kota Madani 2045.

Ramadhani juga menyoroti tingkat literasi baca Alqur'an siswa SD dan SMP. Berdasarkan data yang ada, dari 2.861 orang jumlah siswa SD dan SMP, terdapat 456 siswa yang tidak bisa baca Al-Qur’an, bahkan ada sekitar 700 orang yang tidak mengenal huruf Al-Qur’an sama sekali.

Sebagai langkah cepat untuk mengatasi hal masalah ini, Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pendidikan di bulan Ramadhan sudah mulai melaksanakan program Tahsin selama 1 jam di sekolah dan akan menjadi kegiatan ektrakulikuler wajib bagi siswa dan akan tetap dilanjutkan setelah Ramadhan.

Disamping itu, tingginya pertumbuhan penduduk Kota Solok yang disebabkan oleh migrasi/perpindahan penduduk, bukan karena besarnya angka kelahiran, juga menjadi perhatian Ramadhani.

“Diharapkan Dinas Dukcapil untuk dapat memfilter bantuan untuk penduduk Kota Solok karena hal ini menjadi salah satu penarik penduduk daerah penyangga untuk pindah ke Kota Solok” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Bappeda, Desmon, memaparkan capaian pembangunan makro Kota Solok yang akan menjadi fondasi pembangunan periode berikutnya. Sasaran pembangunan, yang bersifat imperatif diturunkan dari dokumen RPJPD Kota Solok 2025-2045, untuk mendukung pencapaian pembangunan di tingkat provinsi dan nasional.  

Pemerintah Daerah juga berkomitmen untuk menindaklanjuti semua masukan yang diterima dalam forum ini.

“Kami akan mengkaji setiap aspirasi yang disampaikan dan berupaya memasukkannya ke dalam dokumen RPJMD. Dan akan dilanjutkan dengan diskusi-diskusi lebih lanjut agar pembangunan yang kita lakukan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” tambah Desmon.

Pada sesi diskusi, forum membuka ruang bagi peserta untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. Beberapa usulan yang muncul antara lain peningkatan pengawasan kawasan hutan lindung, karena ada beberapa kawasan hutan yang sudah dijadikan perkebunan, penyerahan pengelolaan pasar modern pada pihak ketiga, penertiban bangunan liar, pembinaan terhadap calon imam dan khatib, minimnya guru MDTA, pentingnya pendidikan karakter dan pembiasaan pengelolaan sampah dari tingkat sekolah dasar.

Diharapkan, melalui proses konsultasi publik yang transparan dan partisipatif ini, RPJMD Kota Solok 2025-2029 dapat menjadi alat yang efektif untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan.

Salah satu program prioritas yang akan dilakukan selama 5 tahun masa kepemimpinan Dhani-Suryadi adalah penataan Kawasan Kota Terpadu, yang meliputi Kawasan Taman Kota Syeh Kukut yang akan direvitalisasi dengan pasar modern untuk memancing pertumbuhan ekonomi, termasuk penataan kawasan bantaran Sungai Batang Lembang.


Komentar

Tinggalkan komentar